Sampang Kebanjiran

Ratusan Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

Luapan air bah Sungai Kali Kemoning menggenangi rumah warga Kota Sampang Sampang. Musibah banjir ini terjadi setelah Kota Bahari diguyur hujan dua hari berturut-turut.

Akibatnya, sekitar 3.442 rumah penduduk di Kecamatan Kota Sampang tergenang air. Sedangkan lahan pertanian yang terendam diperkirakan ratusan hektare. Sejumlah perkantoran dan sekolah juga tergenang air.

Berdasar pantauan di lapangan, banjir mulai menyelinap ke rumah warga sekitar pukul 02.30, dini hari kemarin. Kali pertama kawasan yang diserang air adalah sekitar bantaran sungai. Air bah lalu menggenangi rumah penduduk yang ada di kawasan perkotaan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, banjir ini menggenangi delapan desa/kelurahan se Kecamatan Kota Sampang yang selama ini tercatat sebagai kantong banjir. Yakni, Desa Tanggumong, Desa Pangilen, Desa Kemoning, Desa Paseyan, dan Desa Panggung. Termasuk Kelurahan Dalpenang, Gunong Sekar, dan Kelurahan Rongtengah.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti jumlah kerugian yang dialami warga korban banjir. Tapi, rumah yang tergenang air bah di delapan desa/kelurahan sekitar 3.442 unit. "Jumlah ini mengacu kepada laporan masing-masing kepala desa maupun lurah setempat," ujar Camat Kota Sampang Yuliadi Setyawan.

Dijelaskan, berdasar laporan yang diterimanya, di Desa Pangilen sekitar 150 rumah tergenang, Kemoning 400 rumah, Tanggumong 500 rumah, Paseyan 600 rumah, dan Desa Panggung 42 rumah. Sedankan di Kelurahan Dalpenang 950 rumah, Rongtengah 400 rumah, dan Gunong Sekar 400 rumah.

Menurut Yuliadi, pemkab telah membentuk tim khusus penanggulangan korban banjir dan mendirikan dua unit posko di kantor bappeda dan kessos. "Hingga pukul 17.45 tadi (kemarin, Red) bantuan nasi bungkus terus dilakukan. Kawasan barat dikoordinasi PMI Sampang dan kawasan timur ditangani kessos," terangnya.

Berdasarkan hasil penelusuran koran ini di lapangan, kedalaman air cukup variatif, berkisar 0,5 sampai 2 meter. "Kalau di tepi jalan kedalaman air paling sekitar 0,5 meter. Tapi kalau sudah masuk ke daerah bantaran sungai, kedalamannya bisa mencapai 2 meter," ujar Sekdes Tanggumong Edi Hartono.

Di Desa Tanggumong ada tiga dusun yang menjadi korban air bah Sungai Kali Kemoning. Rinciannya, Dusun Naroan, Karongan, dan Dusun Tambangan. "Yang paling parah, di Dusun Naroan yang dekat bantaran sungai. Kalau jumlah sawah yang tergenang air bah sekitar 25 hektare," ungkapnya.

Sejumlah perkantoran dan lembaga pendidikan kemarin terpaksa menghentikan aktifitasnya. Pihak sekolah memilih meliburkan siswanya. "Kami khawatir air semakin membesar," ujar Kepala SMPN 4 Sampang Arief Budiansor.

Menurut dia, lokasi sekolahnya relatif aman dari kepungan air bah. Sebab, akses jalan yang akan dilewati siswa maupun guru tergolong kawasan rawan banjir. "Daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya kami pulangkan saja anak-anak," ternagnya.

Sementara Kepala MTsN 1 Sampang Moh. Kamil mengatakan, pihaknya terpaksa meliburkan siswanya karena sebagian ruang kelas tergenang air. "Proses KBM (kegiatan belajar mengajar) menjadi kurang efektif. Sebab, pikiran anak-anak mendua, khawatir tidak bisa pulang dihadang banjir," ujarnya.

Ruangan MTsN 1 Sampang yang tergenang air banjir sebanyak lima lokal. Yakni, ruang usaha kesehatan sekolah (UKS), laboratorium komputer, ruang kantor guru dan kepala sekolah, dan tiga ruang kelas yang ditempati siswa kelas IA, IB, dan murid kelas IC.

"Tinggi air di kelas cuma 40 centimeter. Tapi kalau di halaman luar bisa mencapai 1 meter lebih," kata Rustam, salah seorang guru sekolah yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa ini.

Agar hari ini siswa bisa melanjutkan KBM, pihak sekolah memutuskan melakukan bekerja bhakti membersihkan endapan lumpur yang menempel di ruangan dan mebeler. "Tapi kalau memang belum bersih, besok (hari ini, Red) kami akan bekerja bakti lagi bersama anak-anak," katanya.

Berdasar pantauan koran ini, sejumlah sekolah dan perkantoran yang lain juga berhenti beraktifitas setelah gedungnya dikelilingi air bah. Utamanya, kantor dan lembaga pendidikan yang berada di Kelurahan Dalpenang, Rongtengah, dan Kelurahan Gunong Sekar. Termasuk, di Desa Tanggumong, Pangilen, Panggung, dan Paseyan, dan Kemoning. (yan/mat)

Sumber: Jawa Pos, Jum'at, 12 Desember 2008

Baca juga:
Salurkan Dua Ribu Nasi Bungkus

0 Comments:

Post a Comment

<< Home