Aliansi Petani Sumenep Datangi Gudang Pupuk
Sebanyak lima orang yang mengatasnamakan Aliansi Petani Sumenep, Madura, mendatangi gudang penyangga (penyimpanan pupuk urea) milik PT Kaltim di Desa Marengan Laok, Kecamatan Kota, Sumenep, Rabu (3/12).
Juru bicara Aliansi Petani Sumenep, Edhi Junaidi menjelaskan, pihaknya ingin melihat secara langsung stok pupuk yang ada di gudang milik pabrikan.
“Ternyata stoknya banyak. Ini yang membuat kami heran. Padahal, di bawah, para petani kesulitan memperoleh/membeli pupuk urea,” katanya menegaskan.
Edhi menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemantauan dalam proses pendistribusian pupuk urea bersubsidi di Sumenep.
“Petani di Sumenep menjerit karena kelangkaan pupuk urea. Panen jagung terancam gagal gara-gara tidak ada pupuk yang bisa dibeli para petani,” katanya.
Menurut Edhi, pihaknya tidak ingin berburuk sangka atas kelangkaan pupuk yang terjadi di Sumenep.
“Tapi, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Kami akan melakukan pemantauan, agar pendistribusian pupuk urea bersubsidi tidak ada penyimpangan,” katanya menegaskan.
Kepala Gudang Penyangga PT Kaltim di Sumenep, Jannadi menjelaskan, pihaknya hanya sebagai penyedia pupuk urea bersubsidi yang akan didistribusikan pada petani melalui distributor dan kios, sesuai alokasi/jatah yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Kami tidak terlibat langsung secara teknis dalam hal pendistribusian pupuk urea bersubsidi di lapangan. Itu bagian dari kerja distributor dan kios,” katanya menambahkan.
Ia menjelaskan, pihaknya akan mengeluarkan pupuk yang ada di gudang pada distributor sesuai dengan dokumen pemesanan (delivery order/DO). Kalau tidak ada DO, pupuk tidak bisa dikeluarkan dari gudang.
“DO itu menyesuaikan dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah. Untuk Sumenep, alokasi pupuk urea subsidinya pada tahun 2008 ini sebanyak 24.504 ton. Hingga Rabu ini, jatah pupuk urea yang belum ditebus oleh distributor sekitar 2.700 ton,” katanya. (ant)
Sumber: Surya, Rabu, 3 Desember 2008
0 Comments:
Post a Comment
<< Home