Teror Sumpah Anak Jenderal
Usai menganiaya, Rudi Chandra, anak Jenderal (Purn) R Hartono, menyumpah Al Amin (potret sebelah) dengan Alquran agar tak lapor polisi.
Meski tega menganiaya anak buah sendiri, Rudi Chandra, anak mantan KSAD Jenderal (Purn) R Hartono, enggan berurusan dengan polisi. Bos SPBU itu pun bahkan sempat menyumpah Al Amin (19), mantan karyawan SPBU-nya yang dia aniaya, dengan Alquran agar Amin tak lapor polisi.
Sebelum disumpah, antara Rudi juga membuat kesepakatan tertulis dengan Amin di selembar kertas yang di dalamnya terdapat 14 daftar kesalaham Amin di sela-sela aksi pemukulan, Kamis (4/12) malam. “Saya dipaksa tanda tangan dan bersumpah di atas Quran,” ujar Amin sambil menahan sakit karena bengap di mata kanannya saat ditemui wartawan di rumahnya, Jalan Gubeng Kertajaya Gang IG, Surabaya.
Amin menambahkan, sumpah dengan Quran itu dimaksudkan agar penganiayaan oleh Rudi dianggap sebagai sebuah pelajaran. Namun, keluarga Amin tak menggubris sumpah terhadap Amin yang berada di bawah tekanan tersebut. Adapun beberapa dari 14 kesalahan Amin yang ditulis dalam kesepakatan, di antaranya, Amin dituduh menggelapkan uang setoran SPBU dan melanggar aturan dengan tidak masuk selama 3 hari.
Namun Amin membantah keduanya. Sebab, setoran selalu sama dengan meteran pengeluaran BBM. Soal dirinya tak masuk tiga hari, itu karena dia sudah mengajukan pengunduran diri, namun tak direspons sehingga sejak Minggu (30/11) ia tak kerja. “Itu pun saya mengabari Pak Rudi bahwa saya tak masuk,” kata Amin.
Sementara itu, ibu Amin, Muslimah, menceritakan, pihaknya sempat didatangi keluarga Rudi Tjandra agar menarik laporan atas penganiayaan yang dialami anaknyha, namun pihaknya menolak. “Jangan mentang-mentang orang besar bisa membeli kami orang kecil,” ujarnya.
Amin juga membeberkan penganiayaan yang dia terima dari Rudi. Awalnya Rabu (3/12) siang datang ke rumah Rudi dengan mengendarai motor bersama kakaknya, Siti Nurhalimah, untuk mengambil BPKB jaminan kerja.
Sesampai di tempat, dia menelepon Rudi hingga bosnya itu keluar. Rudi memberikan uang kepada Siti Nurhalimah, namun memanggil Amin masuk untuk mengambil BPKB yang disita sebagai jaminan kerja di SPBU. Tetapi, Amin malah tidak boleh keluar dari gudang. Amin yang sempat kabur malah diteriaki maling hingga ditangkap satpam.
Hingga kini kasus penganiyaan itu telah ditangani Polres Surabaya Timur. Perkara ini memang diambil alih dari Polsek Mulyorejo. Kasat Reskrim Polres Surabaya Timur AKP Hartoyo di Mapolres Surabaya Timur, Jalan Kapasan, mengatakan, terdapat dua polsek yang menangani kasus ini.
Jika berdasarkan lokasi kejadian, kasus ditangani Polsek Sukolilo. Namun, ibu korban, Muslimah, melaporkan kasus pemukulan terhadap anaknya ke Polsek Mulyorejo. “Dengan ditangani polres kami bisa membantu sepenuhnya,” tegasnya. Rudi pun mulai diperiksa Sabtu (6/12) hari ini. (k4)
Sumer: Surabaya Post, Sabtu, 6 Desember 2008
0 Comments:
Post a Comment
<< Home