Proyek Suramadu Mundur Dua Bulan
Target Tuntas April Ganti Juni
Target penyelesaian pembangunan Jembatan Suramadu lagi-lagi molor. Awalnya, jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Bangkalan itu ditargetkan tuntas April. Kini, pelaksana proyek mengubahnya menjadi Juni alias mundur dua bulan.
"Setelah melalui berbagai evaluasi, kami tidak bisa memaksakan penyelesaian proyek ini. Karena itu, target penyelesaian April nanti sepertinya tidak mungkin tercapai," kata Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Nasional V Abdul Ghofur Ismail kemarin (16/2).
Dia menjelaskan, ada beberapa permasalahan mendasar yang membuat proyek tersebut tidak sesuai jadwal. Salah satunya adalah cuaca yang kurang mendukung. "Kondisi cuaca (hujan dan angin kencang, Red) membuat pelaksanaan pekerjaan sedikit terhambat," ujar Ismail. Masalah cuaca membuat ritme kerja pelaksana proyek tidak sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan.
Masalah lainnya adalah pendanaan. "Sebenarnya, sejak awal, kami pesimis proyek ini bisa lancar. Sebab, pencairan dana tambahan yang kami perlukan ternyata terlambat," kata Ismail. Dana yang dimaksud Ismail itu berupa additionnal loan USD 68,93 juta dari Bank Exim of China. Dana tersebut digunakan untuk menutupi kebutuhan pembangunan konstruksi serta menstabilkan cash flow konsorsium kontraktor. Rencana semula, dana itu sudah turun pada Juni 2008. Nyatanya, dana tersebut baru cair akhir tahun lalu.
Pelaksana proyek menargetkan, penyelesaian proyek secara keseluruhan bisa direalisasikan paling cepat Juni mendatang. "Penyelesaiannya nanti per bagian," imbuhnya.
Untuk penuntasan main span (bentang tengah), pelaksana proyek menargetkan tuntas pada Maret. Progress report terakhir menyebutkan, untuk bagian itu, tingkat penyelesaiannya mencapai 82 persen. Ada beberapa bagian yang belum tuntas. Di antaranya, penyambungan beton jalan atau penyelesaian kabel penyangga jembatan.
Bagian yang paling akhir penyelesaiannya adalah approach bridge, terutama sisi Surabaya. Secara total, tingkat penyelesaian bagian itu baru mencapai 78 persen. Perkembangan signifikan tampak pada penyelesaian cause way (jalan pendekat menuju bentang tengah jembatan). Sisi Madura sudah tuntas 100 persen dan sisi Surabaya mencapai 99,8 persen.
Ismail mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat soal penyesuaian jadwal tersebut. Menurut dia, pemerintah pusat tidak mempermasalahkan keterlambatan itu. "Sebab, ini kan murni alasan teknis. Tapi, pemerintah sudah meminta agar ini menjadi keterlambatan yang terakhir," tegas pria kelahiran Semarang itu. (ris/oni)
Sumber: Jawa Pos, Selasa, 17 Februari 2009
0 Comments:
Post a Comment
<< Home