Tolong Cewek, Tenggelam

Korban Terseret Arus Sungai Gerrha Manjheng

Demi seorang gadis, rela mengorbankan jiwanya. Nasib ini dialami Sidik, 23, warga Desa Laden, Kecamatan Kota Pamekasan, kemarin, sekitar pukul 08.00. Karena hendak menyelamatkan teman dekatnya, Dina, 15, yang tecebur Sungai Gerrha Manjheng, malah Sidik yang hilang ditelan arus.

Hingga pukul 14.00 satu regu tim SAR Brimob Pamekasan dengan peralatan lengkap selam dibantu puluhan warga mencari korban. Warga menyisir Sungai Gera Manjeng. Tim SAR menyelam mencari korban. Tapi, belum ada tanda-tanda mahasiswa STAIN Pamekasan itu ditemukan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini di lapangan, kejadian itu bermula saat Dina, Sidik, dan Sugianto, 30, (kakak angkat Dina), dan Andika, 4, (adik kandung Sugianto) lari-lari kecil di Lapangan Pesat Jalan Sonhaji, Kelurahan Jungcangcang.

Setelah cukup berolahraga, mereka berniat membersihkan kaki yang belepotan lumpur ke sungai berjarak sekitar 25 meter dari lapangan. Kebetulan, pagi itu lapangan becek karena semalam hujan deras.

Celakanya, saat tiba di tepi sungai Dina terpeleset hingga tecebur ke sungai. Melihat Dina terbawa arus, Sidik yang berada di belakangnya langsung meloncat berusaha menyelamatkan teman dekatnya itu. Padahal, Sidik tidak bisa berenang.

Akibatnya, Sidik yang terbawa arus. Sontak, Sugianto meloncat untuk menyelamatkan keduanya. Dia berhasil memegang tangan Sidik dan Dina. Namun karena arus sungai deras, pegangan tangan Sidik terlepas.

"Saya sudah memegang (tangan) Sidik, tapi akhirnya lepas. Saya berusaha mengejar Sidik. Tapi sekitar lima meter dari saya Sidik tidak lagi terlihat lagi," tutur Sugianto ke koran ini di sela-sela pencarian korban.

Sedangkan nasib Dina lebih beruntung. Dia tersangkut di ranting bambu sekitar 20 meter dari lokasi kejadian dengan kondisi lemas. Kemudian, Sugianto menyelamatkan adik angkatnya itu.

Kabar tenggelamnya Sidik cepat menyebar. Warga berdatangan ke lokasi kejadian. Di sepanjang tepi sungai aliran DAM Samiran hingga Jembatan Gerrha Manjheng warga berjubel. Sebagian ada yang menggunakan ban mencari korban di sungai.

Tak lama tim SAR dari Brimob Pamekasan yang beranggotan 10 personel dengan peralatan lengkap datang. Mereka mencari korban hingga menyelam ke dasar sungai. Tapi, tim SAR mengaku kesulitan mencari korban karena arus sungai deras.

"Kami tetap akan menyisir hingga hilir. Tapi, arus sungai cukup deras, sehingga pencariannya sedikit terganggu. Penyelam terpaksa memakai tali (karamentel)," kata Komandan Regu AKP Jana pukul 14.00.

Menurut Jana, pencarian dipastikan akan tetap dilakukan hingga kebaradaan korban ditemukan. "Kemungkinan sampai sore. Jika hari ini (korban) tidak ditemukan, kami lanjutkan besok (hari ini, Red)," ujarnya. (nam/mat)

Sumber: Jawa Pos, Minggu, 01 Februari 2009

0 Comments:

Post a Comment

<< Home