Sampang dan Pamekasan Kebanjiran

Hujan deras yang mengguyur Madura selama sehari semalam, menyebabkan ribuan rumah di empat desa dan tiga kelurahan di Kabupaten Sampang terendam air, Kamis (11/12). Kondisi yang sama juga menimpa puluhan rumah di dua kelurahan di Kabupaten Pamekasan. Banjir terparah menimpa ratusan ratusan rumah warga di Kelurahan Dalpenang di Jl Imam Bonjol, Jl Melati, Jl Mawar, serta beberapa kawasan di tengah kota. Bahkan, air mulai merembet masuk ke kawasan monumen Trunojoyo, Sampang dengan ketinggian antara 0,5 - 1,5 meter.

Tiga desa dan tiga kelurahan di Sampang yang terendam banjir, di antaranya, Desa Polagan, Pasean dan Tanggumung serta Kelurahan Rongtengah, Dalpenang dan Panggung. Sedang dua Kelurahan di Pamekasan yang dilanda banjir meliputi Kelurahan Parteker dan Kelurahan Patemon.

Akibat banjir ini, arus transportasi dari Sampang menuju Omben dan Sampang menuju Karang Penang terpaksa ditutup dan dialihkan ke tempat lain. Jarak tempuhnya harus memutar dan lebih jauh sekitar 15 km.

Banjir yang menimpa Sampang ini diduga akibat guyuran hujan di kawasan utara, seperti di Kecamatan Tambelangan, Robatal dan Kedungdung. Kemudian airnya mengalir melalui Sungai Kemuning yang melintas di tengah kota kemudian meluap karena berbarengan dengan air pasang laut.

Menurut Mohammad Saleh, warga Dalpenang, air mulai menggenangi halaman rumahnya sejak pukul 3.00 WIB. Warga sebelumnya sudah curiga bakal muncul banjir karena siang hari terjadi hujan deras yang merata di Madura.

Lambat laun genangan air hujan meninggi dan mulai masuk ke teras rumah. Keluarganya harus mengemasi barang-barang dengan memindahkan ke tempat yang lebih tinggi, seperti perabotan rumah tangga, benda elektronik, kursi dan tempat tidur. “Warga tidak tidur karena berjaga-jaga di luar rumah. Begitu mengetahui banjir masuk rumah, warga menyelamatkan barang-barangnya,” ujar Saleh.

Hal senada diungkapkan, Riyan, warga Jl Panggilan Sudirman, yang mengakau air mulai masuk rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB. Warga yang rumahnya kebanjiran, sebagian tetap tinggal di rumah menjaga barang-barangnya, sebagian lagi mengungsi ke rumah familinya yang tidak terendam banjir. “Saya masih bingung mau mengungsi ke mana. Kalau saya pergi mengungsi khawatir air makin meninggi dan barang tak terselamatkan,” ujarnya.

Sementara Kepala Kantor Kesejahteraan Sosial (Kesos) Sampang, Syamsul Arifin, bersama anak buahnya dan dibantu tim kelompok informasi masyarakat (KIM) masih meninjau lokasi warga yang kebanjiran dan memberikan bantuan awal berupa nasi bungkus.st30

Sumber: Surya, Friday, 12 December 2008

Baca juga:
Sampang Kebanjiran

0 Comments:

Post a Comment

<< Home