Pondok Pesantren Ta-bata Terbakar

Seratus Dua Puluh Kamar Santri dan Perpustakaan Jadi Arang

Pondok Pesantren (ponpes) terbesar di Kabupaten Pamekasan, Ponpes Bata-Bata, Desa Potoan, Kecamatan Palenga'an, Pamekasan, ludes dimakan api. Sebanyak 120 kamar yang dihuni sekitar 1.200 santri di blok S dan ruang perpustakaan hangus tinggal puing-puing, Jumat (22/8), pukul 02.00 WIB dini hari.

Tak ada korban jiwa dalam musibah yang melahap bangunan terbuat dari separuh tembok dan separuh gedek. Namun seluruh buku dan kitab serta barang-barang milik santri tidak terselamatkan. Kerugian materiil ditaksir mencapai sekitar Rp 750 juta.

Kebakaran yang menimpa ponpes terbesar di Pamekasan ini terjadi di saat seluruh penghuni ponpes tidur pulas. Barang-barang santri tidak terselamatkan karena sebagian besar santri pulang kampung betepatan dengan libur puasa.

Penghuni ponpes kalang kabut menyelamatkan diri, setelah diberitahu warga yang tengah menyiram tanaman tembakau di sekitar ponpes. Warga segera menghubungi pengurus ponpes ketika melihat kepulan asap dan kobaran api dari atap blok S ponpes.

Setelah satu jam berusaha mengevakuasi barang barulah satu unit mobil PMK datang. Sialnya sekitar 300 meter menjelang lokasi kebakaran, mobil PMK yang sudah tua itu mogok di tengah jalan. Para santri bertambah panik. Akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar 03.30 WIB setelah ada bantuan mobil PMK lainnya.

Ketua pengurus Ponpes Bata-Bata, Mahfud, hanya bisa tertunduk lesu seakan tidak percaya apa yang dilihatnya. “Saya tidak tahu pasti apa penyebab kebaran itu. Yang jelas sumber api itu berasal dari kamar santri yang kosong tanpa penghuni,” kata Mahfud. Dari informasi yang dihimpun Surya kebakaran itu akibat hubungan pendek arus listrik di kamar 16 Blok S. Kamar itu kosong ditinggal penghuninya yang sedang pergi ke masjid di areal ponpes. (st30)

Sumber: Surya, Saturday, 23 August 2008

0 Comments:

Post a Comment

<< Home