Said Panen 110 Ton Gabah

Impian petani untuk meningkatkan kesejahteraannya sepertinya sudah di pelupuk mata. Ini karena bibit padi lokal MSP (mari sejahterakan petani) dinilai memberi peluang untuk meningkatkan hasil tanam.

Terbukti, proyek percontohan MSP di Kecamatan Dasuk dan Ganding yang digagas anggota DPR RI MH. Said Abdullah ternyata sukses besar. Dari 10 hektar lahan yang ditanami bibit padi jenis MSP I, ternyata berhasil memanen padi sebesar 110 hektar.

Kemarin, politisi PDI Perjuangan ini secara simbolis memanen padi MSP I di Desa Dasuk Barat, Kecamatan Dasuk dan Desa Karay, Kecamatan Ganding. Said sendiri sempat kaget dengan hasil panen kali ini. Sebab, untuk musim tanam musim ketiga, dia memprediksi perhektarnya bisa memanen padi 8 ton gabah kering. Tapi ternyata di luar dugaannya. Petani bisa panen per hektar sebanyak 11 ton. "Hari ini kita panen 10 hektar dengan hasil 110 ton gabah kering," tukasnya bangga.

Bibit MSP yang juga merupakan akronim dari Megawati Soekarno Putri ini ditanam Said pada 18 Maret lalu. Selama 100 hari bibit itu membuahkan hasil. "Hasil panen padi ini akan kita berikan kepada masyarakat," ujarnya.

Melihat kesuksesan hasil panen kali ini, politisi PDI Perjuangan ini berencana mengembangkan kepada seluruh petani di Madura. Rencananya, pada musim tanam I bulan Desember nanti, Said akan membagikan 2 ton benih MSP I untuk empat kabupaten.

"Banyak sudah yang daftar minta bibit MSP. Di Dasuk ada 60 hektar, di Manding ada 17 hektar. Jadi kita sepakat per kabupaten di Madura akan kita bantu bibit masing-masing untuk 200 hektar," tegas Ketua Baitul Muslimin ini.

Dengan demikian, Said berharap, Madura bisa swasembada beras. "Ini merupakan bibit lokal, untuk apa kita import varitas hibrida. Kita ternyata bisa memanen 11 ton per hektar hanya dengan 8 kg bibit per hektar," tegasnya.

Bibit itu, jelas Said akan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Karena dia berkomitmen untuk mensejahterakan petani. Benih MSP lanjutnya, merupakan bukti bahwa PDI Perjuangan tak hanya bicara dalam memperjuangkan petani.

Sekadar diketahui, MSP ini merupakan padi varietas lokal yang ditemukan seorang insinyur lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tinggal di Lampung, Surono. Surono meneliti varietas ini selama bertahun-tahun. Resminya, MSP sendiri adalah akronim dari Mari Sejahterakan Petani. (zr)

Sumber: Jawa Pos, Senin, 21 Juli 2008

0 Comments:

Post a Comment

<< Home