Pemerintah Siapkan
Badan Pengembangan Suramadu

Presiden Meninjau Pembangunan Jembatan Suramadu

Pembangunan Jembatan Suramadu diperkirakan selesai secara keseluruhan pada April 2009. Dengan demikian, pengelolaan dan pengembangan wilayah kaki Jembatan Suramadu di Surabaya dan Madura harus segera dipersiapkan.

"Nilai, fungsi, dan arti Jembatan Suramadu bisa lebih besar kalau di kedua wilayah, Surabaya dan Madura, bisa dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan," tutur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai meninjau pembangunan Jembatan Suramadu dengan menggunakan KRI dr Soeharso, Senin (12/5).

Terkait dengan hal itu, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengemukakan bahwa pengelolaan daerah-daerah sekitar jembatan akan ditangani Badan Pengembangan Suramadu. Wilayah sekitar jembatan bisa dikelola untuk kawasan industri, wisata, atau permukiman.

"Supaya Jembatan Suramadu membawa manfaat maksimal, perlu dikembangkan. Badan pengembangan itu sudah dirumuskan dan dalam waktu singkat, keputusan presiden tentang pembentukan badan itu terbit," kata Djoko.

Sebelum meninjau Jembatan Suramadu, sambil mengamati maket Jembatan Suramadu di lambung KRI dr Soeharso, Djoko sempat memastikan apakah Presiden sudah menandatangani keppres mengenai Badan Pengembangan Suramadu. Presiden tampak mengangguk-angguk dan mangatakan, "Sudah, sudah...."

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Bambang DH pernah menolak pembentukan badan percepatan pembangunan wilayah kaki Jembatan Suramadu. Alasannya, di era otonomi, semua proyek strategis seharusnya tidak ditangani oleh pusat. Semestinya pemerintah daerah bisa mengelola sendiri.

Hal ini, menurut Djoko, tidak akan terjadi. Sebab, Badan Pengembangan Suramadu akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan. "Kalau dibantu mengembangkan Kota Surabaya, masak tidak mau. Badan pengembangan ini pada intinya membantu pemerintah daerah, untungnya untuk pemerintah daerah juga. Tidak mungkin untuk pemerintah pusat," tuturnya.

Dalam peninjauan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono didampingi Gubernur Jatim Imam Utomo, Bupati Bangkalan Fuad Amin, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Menteri lain yang juga ikut dalam rombongan antara lain Menteri Pendidikan Bambang Sudibyo, Menteri Komunikasi dan Informasi M Nuh, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menteri Negara Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, dan Menteri Negara ePrcepatan Pembangunan Daerah Tertinggal M Lukman Edy. (INA)

Sumber: Kompas, Selasa, 13 Mei 2008

0 Comments:

Post a Comment

<< Home