Puluhan Rumah Warga Tergenang Air Laut

Empat hari terakhir gelombang pasang air laut tinggi di perairan utara Jawa Timur. Dampaknya sangat terasa di beberapa daerah di Pulau Madura seperti Kabupaten Pamekasan, Sampang, Sumenep serta Kabupaten Situbondo di Pulau Jawa. Ratusan rumah dan berhektar-hektar lahan tambak milik warga terendam air laut.

Kampung Kotasek, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan misalnya, seperti menjadi kampung terisolir. Selain sebagian rumah mereka digenangi air laut rata-rata setinggi 50 centimeter, juga satu-satunya jalan ke lokasi itu terendam air sepanjang 300 meter.

"Pasang air laut kali ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain airnya tinggi, ombaknya juga besar. Warga khawatir sekali," kata Junaidi, salah seorang warga Kotasek, Tanjung, Rabu (7/5).

Melihat cuaca yang buruk, paranelayan di kawasan itu tidak berani melaut mencari ikan ataupun pergi meninggalkan dusunnya. Mereka lebih memilih tinggal di rumah bersama keluarga.
“Jangankan pergi melaut, mau ke luar kampung saja kami tidak berani. Khawatir air laut makin tinggi dan membahayakan keluarga kami di sini,” papar Junaidi.

Hal senada dikatakan Ahmadi, tetangga Juanaidi, akibat air laut pasang ini dapur dan kandang sapi miliknya hancur dihempas air laut dan kini dibiarkan tidak diperbaiki. "Sejak tadi malam warga berjaga-jaga dan mengemasi barang perabot rumah tangganya. Warga khawatir air pasang dapat merobohkan rumah mereka," ujar Ahmadi.

Nasib serupa dialami warga Dusun Kalbut Laok Songai, Desa Semiring, Kecamatan Mangaran. Kampung nelayan itu diterjang gelombang pasang sehingga seluruh rumah di kawasan itu terendam air laut.

“Air pasang ini sudah berlangsung empat hari, namun baru kali ini air laut masuk dan menggenangi rumah hingga setinggi lutut orang dewasa,” ujar Arwito, salah seorang warga Dusun Kalbut.

Tambak Terendam
Pasang laut dengan gelombang setinggi 1,5 meter di perairan Kalianget-Sumenep, menyebabkan tambak tempat budidaya rumput laut, udang, ikan bandeng atau produksi garam, menjadi rusak. Tanggul dan pintu air jebol sehingga air laut masuk ke lahan tambak. Pemandangan rusaknya tambak dapat dilihat di Desa Pinggir Papas, Karang Anyar, dan Desa Kebundadap Kecamatan Seronggi Sumenep.

“Ribuan ekor udang di tambak kami hanyut akibat tingginya air laut pasang. Akibatnya, tambak udang yang baru saja diisi ikan itu rusak dan hilang,'' ujar Udien, pemilik tambak udang di Desa Kebundadap, Seronggi.

Sebenarnya Udien telah berupaya menyelamatkan tambak udangnya dengan menambah tanggul tambak. Namun tetap jebol akibat serangan air pasang dan arus air laut. Hal yang sama juga dipaparkan Sukaryo, 40, salah seorang pemilik tambak di Desa Pinggirpapas. Menurutnya, dengan kejadian air laut pasang yang menenggelamkan tambah bandengnya, membuat para petani tambak khususnya ikan bandeng kalang kabut dan menangis karena mata pencahariannya hilang. (st30/st6/st2)

Sumber: Surya, Thursday, 08 May 2008

0 Comments:

Post a Comment

<< Home