Puting Beliung Terjang Galis

18 Rumah Rusak, 1 Kandang Ternak Rata Tanah

Pamekasan, Jawa Pos - Seperti menjadi siklus tahunan, bencana alam angin puyuh kembali terjadi di wilayah Kabupaten Pamekasan. Minggu (25/2) lalu, sekitar pukul 16.15, puting beliung menerjang Desa Konang, Kecamatan Galis.

Akibatnya, 18 rumah milik warga setempat rusak. Kebanyakan rumah rusak pada bagian atap, genteng, penyangga hingga jendela rumah. Hingga kemarin siang, beberapa rumah warga belum diperbaiki oleh pemiliknya.

Selain mengakibatkan kerusakan rumah, puting beliung juga menumbangkan sejumlah pohon. Beberapa pohon sempat menghalangi jalan desa. Juga beberapa areal tanaman jagung juga banyak yang roboh.

Hingga kemarin, belum ada keterangan resmi mengenai total kerugian akibat puting beliung. Namun, perkiraan sementara, kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Asumsinya, meski kerusakan rumah warga bervariasi, namun rata-rata mengalami kerusakan pada bagian vital.

Berdasarkan pantauan di lokasi bencana menunjukkan, sebagian besar genteng rumah penduduk porak-poranda. Sebagian teras rumah juga rusak. Meski relatif bervariasi, kerusakan banyak menimpa genteng, atap, penyangga rumah dan sebagainya.


Salah satu rumah warga, Havid, 30, rusak atapnya, genteng, dan tiang penyangga rumah. "Kebanyakan belum ada yang diperbaiki. Kondisinya tidak jauh berbeda dengan rumah saya," ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Yang cukup parah dialami keluarga Rasyid, 45,. Selain kerusakan pada rumah, kandang ternak miliknya juga rusak berat. Dari jarak jauh, kandang ternak milik Rasyid ini sudah bisa terlihat rata dengan tanah. Genteng-gentengnya pecah dan berhamburan. Begitu juga dengan penyangga utama bangunannya.

"Sebenarnya, kami ingin agar ini bisa langsung dibangun. Namun, bagaimanapun juga ini memerlukan biaya yang tidak sedikit," ujar Rasyid kepada wartawan.

Puting beliung di Desa Konang tidak berlangsung menyeluruh. Angin kencang itu hanya merusak rumah warga secara sporadis.

Bagaimana awal mula angin puyuh terjadi? Menurut informasi yang dihimpun koran ini dari warga, angin terjadi sesaat setelah hujan deras. Ketika itu, kebanyakan warga berada di dalam rumah, karena hujan. Namun, setelah hujan berlangsung disertai angin kencang, warga pun memilih keluar rumah.

Mereka khawatir angin puyuh menerjang rumahnya. Dan benar. Tak berapa lama, angin kencang bergerak dari arah barat daya. Puncaknya saat situasi tiba-tiba gelap. Pada saat bersamaan, puting beliung langsung menghajar. Hujan yang disertai angin menderu itu kemudian menghantam rumah-rumah penduduk.

"Saking kerasnya angin, pintu rumah yang terkunci sampai jebol," ujar Havid.
Menurut Havid yang juga dibenarkan oleh Rasyid, angin kencang tersebut hanya berlangsung singkat, sekitar 5 menit. "Setelah gelap, langsung angin. Hanya 5 menit sudah selesai. Baru setelah itu terlihat rumah-rumah rusak," ungkap Rasyid.

Puting beliung di Desa Konang, menjadi perhatian serius Pemkab Pamekasan. Bupati Ach. Syafii langsung mengintruksikan jajarannya untuk turun melihat ke lokasi. "Laporannya sudah kita terima dari camat Galis. Kita upayakan meninjau lokasi langsung," ujarnya usai rapat paripurna di gedung DPRD, kemarin siang.

Banyaknya rumah warga yang mengalami kerusakan tak luput dari perhatian bupati. Dalam waktu dekat, Syafii berjanji akan memberikan bantuan sesuai kemampuan pemkab. "Insya Allah, dalam waktu dekat ini kita akan menyerahkan bantuan," katanya.

Berdasarkan catatan koran ini, puting beliung memang kerap menerjang di Desa Konang. Tahun lalu, tepatnya 18 Februari 2006, puting beliung juga menerjang desa setempat. Saat itu, belasan rumah rusak berat.

"Kondisi cuaca yang demikian ini harus menjadi perhatian warga agar lebih berhati-hati. Sebab, bahaya bencana alam sewaktu-waktu mengancam," imbau Syafii. (zid)

Sumber: Jawa Pos, Selasa, 27 Feb 2007

0 Comments:

Post a Comment

<< Home