Lima Puluh Unggas Dimusnahkan
Bangkalan, Surabaya Post - Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui Dinas Peternakan (Diperta) bergerak cepat begitu mengetahui 23 ekor ayam milik warga Desa Kompol, Kec Geger, mati mendadak yang bisa dipastikan terkena flu burung. Gerakan cepat diwujudkan dengan memusnakan sebanyak 50 ekor unggas milik 21 KK pada radius 100 meter dari titik kejadian, berlangsung Rabu (15/2) sore, di Desa Kompol. Pemusnahan disaksikan pejabat terkait di lingkuang Pemkab Bangkalan itu, dilakukan dengan cara dibakar dan dikubur guna mencegah penyebaran kasus flu burung di Madura, khususnya di Kab Bangkalan.
Unggas setelah dikumpulkan dimasukkan dalam lubang sedalam 1,5 meter, yang diisi kayu. Sebelum dibakar, petugas dari Diperta dengan berpakaian pengaman lengkap, menyembelih unggas yang tertular virus AI (Avian Influenza). Kemudian disiram minyak tanah, oleh Ass. II Hasanuddin Bukhori mewakili Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin, dan Kadinas Diperta Bangkalan, menyulut api ke dalam lubang.
Dalam waktu cepat ayam hangus terbakar. “Pemusnahan unggas milik warga, karena kita khawatir akan terjadi penyebaran virus flu burung ke tempat lain. Unggas milik warga pada radius 100 meter dari titik ditemukannya unggas terkena flu burung, sesuai ketentuan FAO (food agriculture organization) harus dimusnahkan,’’ kata Kepala Diperta, Drs H Setijabudi MM.
Dijelaskan, unggas yang dinyatakan tekena virus flu burung dari hasil tes cepat (rapid test) dari laboratorium kesehatan (Labkes) hewan tipe B di Tuban. Untuk memastikan lagi, perlu dilakukan tes lanjutan di Labkes Jogjakarta. ”Tes di labkes Tuban dilakukan melalui tes cepat. Untuk kepastiannya kami melakukan tes lagi unggas itu di Labkes Jogjakarta. Hasilnya bisa diketahui dalam waktu 15 – 20 hari lagi," ujarnya.
Ass. II Hasanuddin Bukhori, mengatakan, dengan ditemukan unggas terkena flu burung, warga harus lebih hati-hati. Bila ditemukan kejadian serupa, ayam mati mendadak segera lapor ke petugas terdekat. ”Meski di sini unggas terkena flu burung, warga diminta jangan panik. Bapak Bupati sudah membentuk tim pembina dan tim teknis antar instansi, dalam menangani flu burung ini,” ujarnya.
Yang menarik saat dilakukan pemusnahan unggas, warga sekitarnya menyaksikan dari dekat. Mereka tidak menggunakan masker sebagai pelindung kemungkinan virus AI menular. Begitu juga sebagian pejabat dan wartawan. “Dua tahun lalu ada ayam mati mendadak seperti ini. Namun warga tidak tahu kalau itu terkena flu burung. Waktu itu ayam yang sudah sakit segera dipotong, dimasak dan dimakan. Tetapi warga tetap sehat,’’ ujar seorang warga. (kas)
Sumber: Surabaya Post, Kamis 15/02/2007
0 Comments:
Post a Comment
<< Home