Jelang Kenaikan BBM

Antara
HARGA sejumlah bahan pokok, BBM dan elpiji meroket di Pulau Sapeken Sumenep, kendati pemerintah belum resmi menaikkan harga BBM.

Harga Elpiji dan Sembako Meroket di Sapeken

Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang bakal diberlakukan 1 April 2012 ini berdampak pada meroketnya harga sejumlah kebutuhan masyarakat di Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep.

Harga elpiji 3 kilogram (kg) yang merupakan subsidi pemerintah, sudah mencapai Rp 25.000 – Rp 30.000, dari sebelumnya Rp 20.000 – Rp 25.000/tabung. Sedangkan untuk elpiji 12 kg, dari sebelumnya Rp 90.000 – Rp 100.000, sekarang dipatok Rp 125.000 – Rp 150.000/tabung. Demikian disampaikan salah seorang warga asal Desa/Kecamatan/Pulau Sapeken, Arifin (31).

Menurut dia, setiap kali ada rencana kenaikan BBM, semua kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan lebih awal. Bahkan, sembilan bahan pokok (sembako) juga mulai merangkak naik.

"Harga beras kualitas medium sudah mencapai Rp 10.000 – Rp 12.000. Padahal sebelumnya berkisar antara Rp 7.000 – Rp 8.000. Gula juga mengalami kenaikan, dari Rp 9.000, sekarang dipatok Rp 12.000- Rp 15.000/kg.,” ujarnya.

Masyarakat Sapeken yang mayoritas nelayan, juga mengeluhkan naiknya bahan bakar minyak mendahului ketetapan dari pemerintah. Saat ini, harga BBM jenis premium mencapai Rp 9.000/liter, dari sebelumnya Rp 6.000. Solar, mencapai Rp 10.000 dari harga sebelumnya Rp 7.000/liter.

"Kenaikan harga BBM itu kan masih rencana dan belum diterapkan oleh pemerintah, tetapi harga BBM dikepulauan sudah naik," ujarnya.

Dia memprediksi, kenaikan harga kebutuhan sehari-hari maupun BBM terus akan melambung dan sulit dibendung. Sebab, biaya transportasi laut juga akan naik seiring dengan penerapan kenaikan harga BBM dari pemerintah.

"Bila semua harga mengalami kenaikan, otomatis daya beli masyarakat lemah. Saat ini saja, warga mulai enggan melaut karena biaya melaut dengan hasil tangkapan ikan tidak seimbang. Lebih besar pengeluaran dibanding dengan tangkapan ikan yang didapat," terangnya.

Untuk itu, dia meminta pemerintah daerah menyikapi persoalan ekonomi masyarakat kepulauan. Jika dibiarkan maka akan menambah pengangguran dan jumlah warga kurang mampu.

"Sebelum membebani pemerintah, lebih baik ada program ekonomi kerakyatan buat masyarakat pulau, sehingga disaat harga kebutuhan melambung, maka ada solusi untuk mengimbangi kebutuhan hidup," ungkapnya.

Dampak rencana kenaikan harga BBM yang akan berpengaruh besar terhadap masyarakat kepulauan sudah terdeteksi dari awal oleh Bupati Sumenep, A Busyro Karim. Orang nomor satu di Sumenep ini berjanji akan mengeluarkan kebijakan dalam upaya meminimalisir dampak dari kenaikan harga BBM.

"Tunggu saja la, yang pasti akan ada kebijakan dari pemerintah daerah seiring dengan rencana kenaikan harga BBM," kata Busyro.

Namun Busyro enggan menyebutkan kebijakan yang bakal diambil. Saat ini, pihaknya lebih konsentrasi pada antisipasi penimbunan BBM, terutama di kepulauan yang mempunyai geografis cukup luas.

"Upaya awal, jangan sampai ada penimbunan BBM. Nah! ini yang perlu saya koordinasikan dengan semua pihak termasuk secara kelembagaan dilingkungan pemerintah daerah," tandasnya. (md2)

Sumber: Surabaya Post, Rabu, 14/03/2012

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home