Proyek Pelabuhan Taddan Disuntik Dana Rp 40 M


Proyek multitahun (multiyears) Pelabuhan Taddan, Kecamatan Camplong, Sampang, yang telah menyerap anggaran sebesar Rp 58 miliar, pada 2012 ini kembali mendapatkan suntikan dana bersumber dari APBN senilai Rp 40 miliar, sehingga total dana yang sudah dikucurkan mencapai Rp 98 miliar.

Pelabuhan yang kelak berfungsi sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal besar itu, dibangun di atas lahan dengan luas mencapai 139 haktare (ha). Proyek tersebut membutuhkan dana berkisar Rp 135 miliar, barulah kemudian dapat dioperasionalkan.

Sejauh ini pekerjaan yang telah dilaksanakan berupa perluasan dermaga, perkembangan pekerjaan pembuatan case way baru mencapai 400 meter, tapi setelah mendapatkan tambahan dana, maka panjangnya kini mencapai 700 meter, serta pemasangan tiang pancang sedalam 85 meter. Padahal idealnya pelabuhan itu dapat dipergunakan untuk bersandar kapal besar panjangnya yakni sekitar 2 km.

Rudi Susanto, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Branta Pamekasan, menjelaskan, dengan adanya suntikan anggaran dana sebesar Rp 40 miliar, maka diperkirakan pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 60 persen. Namun Rudi tidak dapat memastikan kapan mega proyek itu dapat dirampungkan, mengingat anggaran yang dibutuhkan sangat besar sekali.

"Meski lokasinya berada di Sampang, tetapi yang mempunyai kewenangan mengelola Pelabuhan Taddan tersebut adalah UPT Pelabuhan Branta Pamekasan. Namun kita tidak dapat memastikan kapan pelabuhan yang kelak akan menjadi pelabuhan nasional tersebut beroperasi, karena kita bukan penentu kebijakan semua tergantung dari pemerintah pusat," jelas Rudi, dihubungi Senin (27/2).

Lebih lanjut Rudi menjelaskan, pekerjaan yang telah memasuki tahap ke IV akan mulai dilaksanakan April mendatang. Rencananya, pelabuhan tersebut bakal menjadi dermaga penyeberangan kapal feri yang menghubungkan dengan daerah Probolinggo dan Situbondo.

Namun kata dia, mengenai kejelasan pajak retribusi serta menyangkut pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Sampang, masih dalam tahapan pembahasan antara Pemkab Sampang dengan UPT Pelabuhan Branta. ’’Pembahasan MoU tentang pengelolaan Pelabuhan Taddan masih digodok antar dua lembaga yang berwenang,’’ katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sampang, Jaya Abrianto, menyatakan, terkait dengan pembangunan Pelabuhan Taddan tersebut, pihak Pemerintah Propinsi (Pemprop) Jatim menyanggupi akan membantu membangun gudang di areal pelabuhan. Sedangkan Pemkab sendiri karena keterbatasan anggaran hanya mampu membangun pagar.

"Seiring pasca beroperasinya jembatan Suramadu, pengembangan pelabuhan itu akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Madura. Karena selama ini Sampang memang tidak memiliki sebuah darmaga yang dapat melayani kapal besar, terutama kapal tanker yang sedang melakukan kegiatan eksploitasi migas dilepas pantai Camplong. Maka untuk memenuhi permintaan dari kontraktor migas, kita mencoba mewujudkan dengan membangun sebuah pelabuhan yang cukup representatif, tukas Jaya. (rud)

Sumber: Surabaya Post, Senin, 27/02/2012

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home