Kota Sampang Menjadi Langganan Banjir


Bencana banjir kembali melanda Kota Sampang, luapan air Kali Kemuning telah merendam 4 Desa dan 3 Kelurahan di kawasan perkotaan. Namun untungnya pagi ini air sudah mulai surut sehingga warga dapat beraktivitas kembali dengan normal.

Ketinggian air diperkiraan mencapai satu meter mengakibatkan arus lalu lintas di jalan Provinsi terpaksa dialihkan karena kendaraan tidak dapat menerobos luapan air yang menggenangi ruas jalan dan beberapa rumah penduduk. Sehingga aktivitas warga yang terkena bencana tahunan tersebut nyaris lumpuh.

"Kami benar-benar kewalahan setiap memasuki musim penghujan pasti menghadapi bencana banjir hingga mengenangi rumah kami. Sehingga sejumlah perabotan rumah tangga terpaksa kami ungsikan agar tidak terendam air, tapi setelah surut kami juga terpaksa kerja bakti membersihkan bekas lumpur yang mengotori lantai rumah kami," keluh Jamal, warga Jl. Suhadak, Kelurahan Dalpenang, ditemui sedang membersihkan rumahnya, Selasa (21/2).

Dia menyesalkan sikap Pemkab yang seakan-akan tidak ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan banjir tersebut. Padahal menurut dia, anggaran yang dikeluarkan untuk menanggulangi bencana banjir cukup besar, tetapi hasilnya sampai sekarang tidak ada sama sekali.

"Mungkin dananya juga terseret arus banjir, sehingga hasilnya tidak pernah dirasakan masyarakat," kesalnya.

Dampak banjir tersebut juga membuat arus lalu lintas menghubungkan Kota Sampang dengan Kec. Omben terputus. Sehingga aparat Polisi Lalu Lintas Polres Sampang mengalihkan kendaraan melalui jalur lain lewat Pamekasan. Tentu saja para sopir Mobil Penumpang Umum (MPU) yang melalui trayek itu tidak dapat beroperasi karena biaya operasionalnya cukup tinggi jika harus melalui jalur Pamekasan.

"Jika setiap minggu banjir, lama-lama keluarga saya tidak bisa makan. Karena saya tidak bisa menarik penumpang, sehingga kendaraan terpaksa saya kembalikan kepada juragan," tutur Markowi, sopir MPU yang biasa mengangkut penumpang menuju Kecamatan Omben.

Sejauh ini kondisi air sudah mulai berangsur-angsur surut, jalur lalu lintas sudah mulai dibuka kembali. Tapi bagi penduduk yang tinggal dikawasan paling rendah masih tetap menunggu air benar-benar surut untuk membersihkan rumahnya. Mereka hanya berharap, agar hujan tidak turun sehingga luapan air Kali Kemuning dapat merendam kembali rumah mereka. (rud)

Sumber: Surabaya Post, Selasa, 21/02/2012

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home