Sekolah Ambruk Diterjang Puting Beliung
Angin puting beliung disertai hujan deras pekan lalu tidak hanya menghancurkan puluhan rumah warga Desa Karang Gayam, Kec. Omben, Sampang, tetapi sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pandan 2 Desa Pandan juga mengalami nasib sama.
Angin kencang tersebut telah meluluhlantakan tiga ruang kelas SDN Pandan 2. Agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, pihak sekolah mengungsikan siswa kelas 2 dan 3 ke musala dan halaman rumah warga setempat.
“Jika dilihat dari kondisi fisik bangunan, memang sebenarnya sudah tidak layak ditempati. Karena, sebagian gedungnya retak bahkan satu ruang kelas tidak bisa dipergunakan lagi untuk kegiatan belajar mengajar karena sudah ambruk. Padahal bangunan itu sudah direhab pada 1996 silam, tapi karena kualitasnya jelek maka tidak bertahan lama,” terang Kepala SDN Pandan 2, Syaiful Bahar, Rabu (16/12).
Menurut Syaiful, jumlah murid sebanyak 145 siswa, mayoritas hanya mengunakan sandal jepit ketika bersekolah, namun minat belajar siswa miskin itu tetap tinggi. Syaiful berharap agar Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang memberikan perhatian serius agar segera merehab bangunan yang ambruk tersebut.
“Kami berharap pihak Disdik memperhatikan nasib murid-murid yang berada di daerah pelosok tersebut. Sudah beberapa kali kami mengajukan permohonan rehab bangunan kelas yang rusak, tetapi tidak ada tanggapan sama sekali. Padahal, kata dia, minimnya prasarana pendidikan yang tidak memadai, ditambah dengan berdirinya sejumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI), berdampak terhadap berkurangnya jumlah siswa ke SDN 2 Pandan.
Sementara itu, sebanyak 25 rumah di Desa Karang Gayam, Kec. Omben rusak parah tertimpa pohon yang tumbang, akibat terjangan angin puting beliung disertai hujan deras yang melanda desa tersebut. Berdasarkan data petugas Kantor Kec. Omben, kerugian yang diderita warga mencapai Rp 95 juta, tapi tidak ada korban jiwa. rud
Sumber: Surabaya Post, Rabu, 16 Desember 2009
Labels: angin, peristiwa, puting beliung, sekolah
0 Comments:
Post a Comment
<< Home