Nunggak, Listrik Suramadu Diputus

Jalan akses jembatan Suramadu dari sisi Madura gelap-gulita, Senin (30/11) malam. Kondisi itu sangat mengganggu dan menyulitkan pengendara karena kegelapan itu terjadi hingga di loket karcis.

Usut punya usut, ternyata jaringan listrik itu memang sengaja diputus Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Bangkalan. Alasannya, pengelola Suramadu menunggak pembayaran listrik sebesar Rp 15,4 juta.

“Kami sudah memberikan teguran melalui surat kepada pihak Suramadu. Namun mereka tidak mengindahkan teguran kami. Jadi kami harus bersikap tegas,” jelas Taufik Santoso, Kepala PLN UPJ Bangkalan, Selasa (1/12).

Menurutnya, keputusan pemutusan listrik di akses menuju jembatan Suramadu tersebut tidak diambil secara sepihak. Sebelumnya pihaknya telah melayangkan surat teguran dengan nomor 161/UPJ-BKL/2009 tanggal 26 November 2009 lalu bertepatan dengan batas waktu pembayaran listrik di akses menuju jembatan Suramadu. “Setelah toleransi selama satu minggu kami berikan, tidak ada tindakan kooperatif dari pihak pengelola,” tegasnya.

Akhirnya PLN UPJ Bangkalan bersikap tegas dengan memutus aliran listrik pada Senin (30/11) pukul 18.00 WIB. Taufik juga menyesalkan sikap pengelola jembatan Suramadu dalam menyikapi masalah tunggakan listrik tersebut.

“Masak kita hanya ditelepon. Seharusnya mereka (pengelola Suramadu) mengirim surat untuk selanjutnya kami ajukan ke pusat terkait perpanjangan toleransi penundaan pembayaran,” keluhnya.
Berdasarkan data di PLN, pada November tunggakan listrik pihak Suramadu sebesar Rp 15,4 juta. Jumlah tersebut merupakan akumulasi tunggakan yang tercatat di UPJ Bangkalan (Rp 7,3 juta) dan Kamal (Rp 8,1 juta).

Pembagian jaringan listrik pada akses Suramadu terbagi menjadi dua. UPJ Bangkalan bertanggung jawab pada jaringan listrik dari pintu masuk akses Suramadu hingga traffic light yang terdapat di Desa Petapan. Sedangkan UPJ Kamal bertanggung jawab dari lampu merah tersebut hingga batas bentang tol Suramadu.

Akibat pemadaman listrik tersebut, semakin memperpanjang permasalahan yang melilit di jembatan sepanjang 5,4 km itu. Pasalnya, penyediaan listrik di bentang jembatan Suramadu hingga saat ini belum juga ada kejelasan. Hal ini ditambah padamnya lampu di akses menuju Suramadu dari sisi Madura.

Kepala Shift Suramadu, Bahrum, membenarkan bahwa telah terjadi pemadaman listrik di akses menuju Suramadu. Ia menuturkan, pemadaman tersebut sangat tidak nyaman bagi pengendara setelah keluar dari Suramadu. “Di tempat pembelian tiket, lampu penerangan jalan umum juga mati. Namun, hal itu tidak berpengaruh pada pembelian tiket. Karena kami telah menyediakan dua generator,” jelasnya.

PLN Ngawur
Gelap gulitanya jalan akses jembatan Suramadu akibat aliran listrik diputus oleh PLN, ditanggapi serius AG Ismail, Kepala Balai Besar Jalan Nasional V yang membawahi proyek jembatan Suramadu.

Dia menuding PLN bertindak seenaknya sendiri dalam memutuskan pasokan arus listrik di akses Suramadu sisi Madura. Mestinya, sebelum listrik diputus, pihak PLN memberitahu terlebih dahulu kepada pimpinan proyek Suramadu sisi Madura. “Tapi nyatanya hal itu tidak dilakukan. Pemberitahuan tak ada, tapi langsung diputus begitu saja. Jadi PLN yang ngawur,” tegasnya kepada Surya, Selasa (1/12) lewat ponsel.

Meski demikian, pihaknya, kata Ismail sudah mengkonfirmasi Pemimpin Proyek Suramadu sisi Madura, Siswo Dwijanto. Dari laporan Siswo, Ismail diberitahu bahwa mulai kemarin listrik di akses Suramadu sisi Madura sudah menyala kembali.

Sementara itu, Agus Purnomo, Kepala PT Jasa Marga Cabang Surabaya yang mengelola jembatan Suramadu menambahkan, masalah lampu atau penerangan listrik di atas jembatan sepanjang 5,438 km bukan pihaknya yang menangangi. “Itu urusan proyek (Balai Besar Jalan Nasional V),” katanya.
Menurut Agus, hingga saat ini, tol Suramadu, belum teraliri listrik dari PLN. Penerangan yang ada masih mengandalkan genset, mulai untuk menghidupkan lampu jalan, AC, dan gardu serta sejumlah fasilitas umum lainnya. “Dan itu inisiatif dari kami selaku pengelola. Karena hingga kini PLN belum masuk,” tegasnya. (st32/uji)

Sumber: Surya, Rabu, 2 Desember 2009

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home