Puting Beliung Terjang Tiga Desa
78 Rumah Warga Rusak
Angin puting beliung memorak-porandakan tiga desa di Kecamatan Karang Penang, Jumat (23/10), sekitar pukul 15.00. Akibatnya, 78 rumah warga di Desa Karang Penang Oloh, Poreh, dan, Burmatet rusak.
Hingga kemarin pagi, pukul 07.30, 78 rumah warga itu masih berantakan. Sebagian warga terpaksa menumpang di rumah kerabatnya yang selamat dari terjangan angin puyuh tersebut.
Moh. Bakir, warga Desa Karang Penang Oloh, mengatakan, puting beliung menerjang sekitar pukul 15.00. Saat itu dia sedang duduk santai bersama keluarga di teras rumahnya. "Tiba-tiba muncul angin kencang dari arah timur laut," ujarnya.
Saat itu juga warga langsung menutup pintu dan menyelamatkan diri ke dalam rumah. Hembusan angin yang kencang membuat sejumlah bangunan terhempas dan ambruk. Seperti gudang kayu dan kantor Muslimat Assyakirin yang roboh rata dengan tanah. Padahal, puting beliung hanya berhembus sekitar 5 menit.
"Anginnya kencang, dahsyat luar biasa. Saking banternya, genting dan kayu balok terpental sampai ke jalan raya," kata Bakir sambil menunjuk bekas potongan kayu rumahnya.
Pantauan koran ini di lokasi kemarin pagi, rumah yang berantakan masih tetap berserakan. Menurut Bakir, warga masih trauma dan tidak punya dana untuk membangun rumahnya. "Yang jelas bantuan dari pemkab sangat dibutuhkan korban. Sehingga mereka bisa membangun rumahnya lagi," katanya dengan nada sedih.
Sedangkan Heri, warga lainnya, cerita, selain angin kencang petir dan guntur menggelegar di langit. "Saking kencangnya deru angin, genting dan kayu rumah terbang," katanya.
Kades Karang Penang Oloh Muzammil mengungkapkan, berdasar laporan yang diterimanya, sedikitnya 78 unit rumah rusak. Rinciannya, 11 rumah rusak total dan 14 rumah rusak ringan. Lalu, 13 rumah rusak total dan 3 rumah rusak ringan di Desa Burmatet. Ditambah 10 rumah rusak total dan 27 rumah rusak ringan di Desa Poreh.
"Kami telah mengecek ke lapangan mulai malam Sabtu (23/10). Sementara warga yang mengalami luka - luka ada tiga orang. Yakni, Behriti, 35, Hartatik, 35, dan Samari, 30. Rata - rata mereka mengalami luka di kepala karena tertimpa runtuhan rumah. Sebab, mereka tidak sempat keluar karena sedang istirahat dan salat," tandasnya.
Sementara Bupati H Noer Tjahja yang dikonfirmasi melalui Kabag Humas H Rudi Setiadhy mengaku sudah menerima laporan bencana alam tersebut. "Kami akan memanggil instansi terkait untuk mengambil langkah - langkah selanjutnya. Dalam waktu dekat kami akan turun ke bawah guna mengetahui kondisi warga korban puting beliung," katanya. (c21/yan/mat)
Sumber: Jawa Pos, Minggu, 25 Oktober 2009
Labels: peristiwa, puting beliung
0 Comments:
Post a Comment
<< Home