Antre Air, Tewas

Kesetrum saat Menimba di Sumur

Sungguh tragis nasib Sunarti, 29, warga Dusun Nunggunung, Desa Pegagan, Kec Pademawu, Pamekasan. Ibu satu anak ini tewas kesetrum saat antre air bersih di Dusun Paninggin, Desa Jarin, kemarin (16/10), sekitar pukul 13.00.

Saat ditemukan, korban sedang meregang nyawa sambil memegang tali timba air di pinggir gorong-gorong sumur. Meski sejumlah warga berusaha memberi pertolongan, namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di tempat kejadian perkara (TKP), istri Sukarto, 32, itu meninggal akibat tersengat aliran listrik salah satu kabel pompa air elektrik. Indikasinya, di lokasi ditemukan tali timba tersangkut kabel pompa air.

Musrifah, 30, salah satu saksi, mengatakan, saat peristiwa yang menggemparkan warga itu terjadi, sedikitnya ada tiga warga (Masrifah, Dasmi, 40; dan Asmaniyah, 25) yang menyaksikan langsung. Namun karena panik dan terlambat, mereka tidak berhasil menyelamatkan nyawa korban.

Lalu, tetangga dekat korban ini menuturkan kronologis tewasnya Sunarti. Sebelum kejadian, korban bersama beberapa warga lainnya antre untuk menimba air dari sumur di Dusun Paninggin, sebelah utara Desa Pegagan. Korban mendapat giliran terakhir. "Korban tinggal sendirian saat menimba, karena yang lain sudah pergi, termasuk saya untuk buang air besar. Saat kembali ke sumur, dia sudah terlihat lemas memegang tali ember," katanya saat memberi penjelasan kepada warga sekitar kemarin siang.

Bahkan, Musrifah mengaku sempat akan jadi korban juga. Kejadiannya, saat melihat ada yang aneh ketika melihat korban terjerembab di tepi sumur, dia langsung berusaha menolongnya. Dia menggotong Sunarti tanpa menyadari bahwa korban sedang tersengat listrik.

"Saat hendak ditolong, saya juga tersengat. Karena kaget, pegangan saya lepas. Setelah itu saya mencari kayu kering untuk memutus kabel yang melilit timbanya. Meski kabelnya sudah diputus, korban masih lemas. Karena panik, saya memanggil warga lain untuk minta tolong," cerita Musrtifah.

Sementara Kepala Desa Pegagan Muh. Huri mengatakan, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Pamekasan. Namun, saat di perjalanan korban menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Melihat kondisi korban sudah tak terselamatkan, kerabat korban memutuskan untuk dibawa pulang agar bisa segera dikubur. Sembari menunggu kerabat tiba, jenazah korban disemayamkan di rumah duka.

Huri mengatakan, di saat kekeringan dan air bersih sangat sulit, sumur lokasi Sunarti kesetrum dimanfaatkan warga. Untuk mengambil airnya, ada yang dengan menimba, sebagian warga juga menggunakan pompa air elektrik. "Mungkin saat menimba embernya menyangkut (kabel)," katanya.

Sumur tersebut merupakan satu-satunya yang dimanfaatkan empat warga desa sekitar. Jarak sumur dari rumah korban sekitar 1,5 kilometer. Untuk mendapatkan air bersih, selain harus rela berjalan kaki warga juga harus antre.

Sementara itu, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab meninggalnya Sunarti. Sebab, polisi masih melakukan penyelidikan. Saat sejumlah wartawan tiba di lokasi, jajaran Polsek Pademawu masih menggelar olah TKP. (nam/mat)

Sumber: Jawa Pos, Sabtu, 17 Oktober 2009

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home