Suramadu Macet Dua Kilo Meter

arus mudik di Jembatan Suramadu Sabtu (19/9) sekitar pukul 06.00. Ribuan pengendara sepeda motor terpaksa menunggu dalam antrean panjang yang sampai kurang lebih 2 km menuju pos pembelian tiket.

Seluruh pintu mudik di Surabaya mengalami lonjakan penumpang, Sabtu (19/9) pagi. Lonjakan tertinggi terjadi di Jembatan Suramadu. Sejak tadi malam, antrean kendaraan yang akan melintasi Suramadu mengular hingga depan SMAN 19 Surabaya atau sekitar 1 km. Kepadatan bertahan hingga pukul 07.00 pagi. Namun, menjelang siang, Suramadu mulai lengang.

Kacab PT Jasa Marga Surabaya Cabang Gempol, Agus Purnomo, memperkirakan puncak arus mudik di Suramadu terjadi tadi malam dengan peningkatan 20 persen dari hari normal sekitar 24 ribu kendaraan melintas. ’’Lonjakannya tak melebihi jumlah pelintas beberapa saat setelah jembatan diresmikan,” katanya. Agus memerkirakan arus penumpang meningkat lagi malam ini dan esok pagi setelah salat Idul Fitri.

Guna memudahkan pemudik, di Jl Kedung Cowek sekitar 1 km arah jembatan terdapat 8 kol plat hitam carteran yang mangkal dan siap mengantar. ’’Travel” ini ada sejak H-10 dengan rute Surabaya–Bangkalan bertarif Rp 50 ribu per orang.

Rozi, salah satu pemilik mobil, dalam sehari bisa melintas Suramadu dua kali pulang-pergi. Hanya saja, arah Madura-Surabaya sulit mendapatkan penumpang. Sebaliknya dari Surabaya, mobil berkapasitas 12 tempat duduk itu langsung diberangkatkan saat mendapat 8 orang.

Siti, salah seorang penumpang mengaku lebih nyaman menumpang ’’travel” ini. ’’Lebih hemat dan lebih nyaman karena bisa sampai tujuan dan nggak uyel-uyelan. Kayak naik mobil pribadi,” ujar Siti yang bersama ketiga saudaranya mudik ke Blige, Bangkalan.

Guna mengamankan para pemudik pengguna Jembatan Suramadu sisi Madura dan pemudik melalui Pelabuhan Kamal, Polres Bangkalan menerjunkan tim siluman. Tim ini terdiri atas penembak jitu.

Tingginya arus mudik di Suramadu berimbas pada penyeberangan feri. Meski telah mengurangi jumlah dermaga yang beroperasi menjadi hanya 2 (dermaga 1 dan 3), jumlah penumpang tetap sepi. Pantaian siang tadi, hanya ada 3-4 mobil di masing-masing kapal.

Sementara, penumpang kereta api (KA) tujuan Bandung dari Stasiun Gubeng masih padat. Dua KA kelas ekonomi, yakni KA Pasundan reguler dan Pasundan Lebaran meluber hingga sambungan gerbong. Demikian juga KA Penataran jurusan Surabaya-Malang-Blitar juga penuh. KA Logawa dan Sri Tanjung jurusan Banyuwangi juga padat.

Di Stasiun Pasar Turi, pemudik lokal jurusan Lamongan dan Bojonegoro tidak terlalu banyak. Pihak stasiun pun belum menambah kapasitas maksimal yang bisa mengangkut 1.300 penumpang. ’’Kemarin malam puncak arus mudiknya, lantai stasiun sampai tak terlihat saking ramainya,” ujar Subakir, Kepala Stasiun Pasar Turi. Sejak H-10 hingga tadi malam stasiun Pasar Turi telah mengangkut 14.299 penumpang.

Akibat lonjakan pemudik, banyak kereta yang mengalami keterlambatan kedatangan. KA Gumarang dari Stasiun Pasar Senen, misalnya, pagi tadi terlambat hingga 1,5 jam. KA ekskutif dan bisnis yang dijadwalkan tiba pukul 06.45 ini baru tiba pukul 08.20, sedangkan KA Sembarani molor dengan selisih yang sama.

Bus AC Favorit

Meski jumlahnya tidak sebanyak kemarin, jumlah pemudik di Terminal Purabaya tetap melonjak signifikan, Sabtu (19/9) siang. Bus pun tak perlu menunggu lebih dari lima menit.

Seperti kemarin, penumpukan penumpang terjadi di jurusan jarak jauh seperti Semarang, Jogjakarta, dan Tulungagung. Penumpukan terbesar terjadi untuk bus ber-AC. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Purabaya, May Ronald melalui pengeras suara meminta penumpang menggunakan bus tarif ekonomi dengan jurusan kota sama. Ternyata, tak banyak yang rela berganti bus.

Ronald mengatakan, para pemudik pilih bus yang ada AC-nya karena cuaca sangat panas. Juga untuk menghindari situasi berdesak-desakan yang biasa terjadi pada bus ekonomi. Menyikapi ini, pihak UPTD berinisitaif menelepon perusahaan bus agar menambah jumlah bus. “Namun pihak perusahaan bus mengaku juga telah mengeluarkan bus yang sudah siap jalan,” ujar Ronald.

Selain itu, UPTD juga mengantisipasi penumpukan penumpang ini dengan memberikan izin insidentil kepada bus tertentu untuk mengangkut penumpang. ’’Hingga jam 10 siang ini, kami sudah mengeluarkan izin insidentil kepada 21 bus, pada umumnya untuk mengangkut penumpang jurusan Jogjakarta dan Semarang,” ujarnya.

Berdasarkan data UPTD Terminal Purabaya, jumlah penumpang Jumat kemarin mencapai 73.680 yang diangkut dengan 1.636 bus. “Ini lebih tinggi daripada tahun lalu,” ujar May. Tahun lalu jumlah pemudik pada puncaknya mencapai sekitar 68 ribuan.

Sementara, imbauan untuk tidak menerima makanan atau minuman dari orang tidak dikenal sepertinya belum dihiraukan para pemudik. Buktinya tadi malam ada seorang penumpang bus kota jurusan Tanjung Perak-Purabaya ditemukan tidak sadarkan diri di bus P5 itu. Korban ditemukan dan dilaporkan tergeletak oleh kondektur setelah tiba di Terminal Bungurasih sekitar pukul 20.30 dari Terminal Tanjung Perak Surabaya. Bekalnya sudah raib. sis, kas, pur, a6

Sumber: Surabaya Post, Sabtu, 19 September 2009

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home