Geliat Pasca Peresmian Suramadu
Sumenep Siapkan Objek Wisata Andalan
Pembangunan Pulau Madura dari berbagai sektor bakal mulai menggeliat pascaperesmian Jembatan Suramadu. Pemkab Sumenep telah mengantisipasi dengan menimba ilmu ke Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Pemkab Sumenep telah mengantisipasi arus gelombang industrialisasi pascaperesmian Jembatan Suramadu. Salah satunya dengan mengembangkan pariwisata dan peningkatan pembangunan di pulau-pulau kecil di Sumenep. Persiapan itu dilakukan dengan menimba ilmu ke Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Sejak pembangunan Pulau Batam, Kabupaten Karimun perekonomiannya juga ikut terdongkrak. Kabupaten Karimun dari sisi geografis dan sosiokultural masyarakatnya hampir mirip dengan Kabupaten Sumenep. Bedanya hanya jumlah penduduknya, Kabupaten Karimun hanya sekitar 200.000, sedangkan Sumenep mencapai 1,1 juta jiwa.
Andalan Kabupaten Karimun adalah potensi wisatanya yang sangat menjanjikan. Mulai dari objek wisata Pantai Pongkar, Sawang, Telunas dan Pantai Lubuk. Setiap hari objek wisata alam itu selalu dipenuhi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
”Semua objek wisata itu dipadu dengan pembangunan saranan penginapan atau hotel mulai dari kelas melati hingga bintang empat,” ujar Drs Suryaminsyah, Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Karimun.
Menurut Suryaminsyah, meski ada pengembangan pariwisata, masyarakatnya tak terpengaruh dengan kehadiran wisatawan asing yang datang berkunjung ke daerahnya. ”Pengembangan keagamaan terus dilakukan melalui pemberdayaan lembaga-lembaga keagamaan yang semuanya difasilitasi oleh pemerintah,” jelasnya.
Bupati Karimun, H Nurdin Basyirun mengatakan, Kabupaten Sumenep tidak jauh berbeda dengan wilayah yang dipimpinnya. Karena letak geografisnya yang unik, maka fokus pengembangan pembangunan menghadapi beroperasinya Jembatan Suramadu adalah di sektor wisatanya. ”Jadikan Sumenep daerah tujuan wisatawan dalam negeri, syukur-syukur bisa memberikan daya tarik ke wisatawan mancanegara,” ujarnya.
Bupati Sumenep KH Moh Ramdlan Siraj SE MM mengatakan, karena wilayah Sumenep bukan tempat pintu masuk dan keluarnya jembatan Suramadu, maka daerahnya memang akan ditata untuk pengembangan pembangunan di sektor pariwisata. Meski demikian, program pembangunan lainnya juga tak akan ditinggalkan. (Moh Rifai)
Sumber: Surya, Jumat, 12 Juni 2009
Labels: pariwisata, peristiwa, sumenep, suramadu
0 Comments:
Post a Comment
<< Home