SBY ke Suramadu Sambil Gerilya

Tak mau kalah dengan Jusuf Kalla, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggerilya kiai dan ulama Jatim dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Jembatan Surabaya Madura (Suramadu), Jumat (22/5) siang tadi.

Pada hari yang sama, Jusuf Kalla berkunjung ke PT Pindad, Bandung, Jabar, selain turun ke pasar tradisional seperti yang dilakukan saat berkunjung ke Semarang, Kamis (21/5), dan Jogjakarta sebelumnya. Lebih cepat dari SBY, JK sudah menggerilya tokoh dan pesantren Nahdlatul Ulama di Jatim sebelum ke Jogjakarta.

SBY yang kembali dicalonkan koalisi 23 parpol bertemu 60 kiai dan ulama Jatim di hotel tempatnya menginap, Shangri-La, Jl Mayjen Sungkono, Surabaya, tadi malam. Sumber Surabaya Post mengatakan, pertemuan dengan kiai dan ulama Jatim tadi malam dihadiri sejumlah kepala daerah dari parpol pendukung koalisi Demokrat pada Pilpres 2009. Antara lain Bupati Lamongan H Masfuk (PAN), Bupati Bojonegoro Suyoto (PAN), Wakil Walikota Surabaya (fungsionaris Partai Demokrat Surabaya).

Tak ketinggalan pula Gubernur Jatim Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf (duet yang diantarkan Demokrat). Hadir juga Bupati Bangkalan Fuad Amin (PKB Gus Dur) dan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin (PKB Gus Dur). PKB Gus Dur hingga saat ini belum jelas sikap resminya dalam Pilpres 2009.

Para kiai yang hadir dalam pertemuan Shangri-La antara lain KH Idris Marzuki dari pesantren Lirboyo Kediri (pendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf saat Pilgub lalu), Ahmad Subadar dari pesantren Besuk Pasuruan, dan Anwar Iskandar dari pesantren Kediri.

Namun, Gubernur Soekarwo membantah temu kiai dan ulama itu berkaitan dengan Pilpres. "Presiden hanya ingin bersilaturahmi dengan para kiai," katanya di Shangri-La tadi malam.

Bupati Lamongan H Masfuk mengakui hadir dalam pertemuan Shangri-La. Tetapi dia membantah pertemuan itu untuk konsolidasi pemenangan SBY-Boediono. "Semalam itu kita hanya silaturahmi saja. Tidak lebih," ujarnya tadi siang.

Karena kegiatannya hanya silaturahmi, kata Masfuk, suasana pertemuan berlangsung cair dan hangat. Acaranya berdiskusi soal hasil pembangunan di daerah masing-masing. Untuk Lamongan, dia menyampaikan soal Bendungan Gerak yang jadi program pembangunan wilayah ini.

Masfuk mengatakan, gaung Pilpres sebenarnya tidak terlalu terdengar di daerah. Pun dirinya berpendapat masyarakat tidak perlu diarahkan untuk mendukung salah satu kandidat. Namun dia tidak menampik bila akhirnya nanti akan ada pembicaraan di seputar dukungan terhadap SBY-Boediono. "Ya itu bisa saja, mungkin akan ada pembicaraan lagi," katanya.

Proyek Teknis

SBY tiba di Jembatan Suramadu sekitar pukul 09.35 dan langsung mendapat pemaparan di Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V di dekat jembatan. Kepala Balai Besar AG Ismail menjelaskan, progres pembangunan Jembatan Suramadu sudah mencapai 98,81 persen. Saat ini proses memasang pintu tol di kedua sisi, yaitu Surabaya dan Madura.

Dari total panjang jalan akses dan jembatan 20,9 km, segmen yang memenuhi syarat dan spesifikasi teknis jalan tol sepanjang 6,01 km. "Untuk pengerjaan finishing kita kebut selesaikan selama 24 jam, tegasnya," ujarnya. Jembatan Suramadu dipastikan selesai 100 persen pada 8 Juni atau dua hari sebelum peresmian oleh presiden.

SBY sendiri hanya melihat kondisi jembatan Suramadu dalam waktu singkat. Selanjutnya dia dijadwalkan untuk shalat Jumat di Masjid Ampel. SBY melanjutkan perjalanan menuju ke Denpasar Bali bertemu dengan mantan perdana menteri Jepang.

Gubernur Soekarwo membantah kunjungan SBY ke Jembatan Suramadu berkaitan dengan Pilpres 2009. "Tidaklah ini kan memang selesainya Juni. Tidak ada kaitan dengan politik," ujar Soekarwo.

Dia menambahkan, Suramadu sudah dipastikan akan diresmikan Presiden SBY pada 10 Juni mendatang, tapi tidak berkaitan dengan Pilpres. Menurut gubernur, pembangunan Suramadu sudah masuk tahap akhir pemasangan pagar dan lampu di pinggir jembatan.

Tanggal 25 Mei, katanya, sejumlah menteri akan mencoba langsung melintasi jembatan tersebut dengan mengendarai sepeda motor untuk melihat langsung kesiapan jembatan itu. "Mereka sekalian akan mengetes hembusan angin di tengah jembatan yang dikhawatirkan bisa membahayakan pengendara motor," ujarnya.

Namun, Menhub Jusman Safei Jamal sudah meninjau lokasi proyek jembatan Suramadu kemarin. Bahkan, Menhub menyempatkan mencoba jalur sepeda motor dengan mengendarai kendaraan roda dua secara berboncengan. Jalur sepeda motor itu berada di bentang tengah jembatan.

Jusman mengatakan, secara fisik jalur sepeda motor pada jembatan Suramadu sudah memenuhi standar keselamatan, meski demikian volume kecepatan pengendara penting untuk diperhatikan. Berdasarkan beberapa kali kajian dan uji coba, standar aman sepeda motor melintasi jalur pada jembatan tersebut, yakni 40 km/jam. ’’Standar tersebut, nantinya akan disosialisasikan pada pengguna jembatan,’’ ujarnya. (k2, viv, ntr)

Sumber: Surabaya Post, Jumat, 22 Mei 2009

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home