Agro Cocok di Suramadu
Pemerintah Provinsi Jatim akan mengembangkan agro industri di Kawasan Jembatan Suramadu. "Potensi terbesarnya di sektor agrikultur, sebanyak 63 persen penduduk di sana bekerja di sektor itu," kata Gubernur Jatim Soekarwo, usai Rapat Koordinasi dengan Menko Perekonomian di Jakarta, Senin (11/5).
Menurut Karwo, jika hasil budidaya agrikultur di sana dijual mentah nilai tambahnya akan hilang. "Karena itu harus ada industri pengolahannya," katanya.
Guna mendukung investasi di sektor tersebut, ia mengaku, sudah mengundang Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu ke Jatim. Pemerintah setempat telah bekerja sama dengan beberapa korporat untuk program tanggung jawab sosial (CSR) dan program kemitraan dan bantuan langsung (PKBL).
"Misalnya, PT Bank Negara Indonesia yang melalui CSR dan PKBL telah menjadikan Madura sebagai pulau ternak," katanya.
Ia mengaku, beberapa negara telah tertarik untuk menanamkan investasi di kawasan Suramadu. Beberapa di antaranya, Jepang, China, India, dan Belgia. "Duta besar negara-negara tersebut telah menyatakan tertarik investasi," katanya.
Investor dari negara-negara itu mau investasi asal tol Porong-Gempol bisa segera dirampungkan. "Rencananya 8 Juni, tiang pancang tol Porong-Gempol akan dipasang," katanya.
Badan Pengelola
Menteri Perhubungan Jusman Safei Djamal mengatakan, pemerintah akan merampungkan pembentukan Badan Pengelola Suramadu pada 18 Mei 2009. Saat ini tengah menyusun kriteria orang yang pantas memimpin Badan Pengelola tersebut.
Ada beberapa kriteria yang diusulkan pemerintah. Syarat utama, mampu mengelola jembatan. Yang bersangkutan, kata Jusman, tidak harus berasal dari Departemen Pekerjaan Umum.
”Siapa pun bisa memiliki kesempatan, asalkan profesional dan mampu. Posisi ini bisa ditempati orang dari swasta atau PNS.Pemerintah akan melihat dari perfomence sang calon,” katanya.
Namun pemerintah belum menentukan apakah Badan Pengelola ini akan masuk BUMN atas swasta. Kewenangan ini berada di tangan Menteri Pekerjaan Umum.
Sementara itu Dirjen Bina Marga Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, uji kelayakan BP akan dilaksanakan minggu depan. "Badan pengelola adalah yang mengelola jembatan bukan mengelola tol. Nanti sebelum mengelola, tetap akan ada beauty contest," katanya.
Jembatan Suramadu sepanjang 5,5 meter akan diresmikan pada 10 Juni mendatang. Luas cakupan meliputi akses jalan sepanjang 11,5 km di sisi madura dan 4,5 km di sisi surabaya. Total keseluruhan yang akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini panjangnya 21 kilometer. (jef, viv)
Sumber: Surabaya Post, Selasa, 12 Mei 2009
0 Comments:
Post a Comment
<< Home