Sajikan Gamelan dan Makanan Madura

Kongres I Bahasa Madura

Pelaksanaan Kongres I Bahasa Madura yang digelar di Pamekasan tadi malam pukul 19.00 dimulai. Ratusan peserta dari empat kabupaten di Madura ikut serta dalam event perdana tersebut.

Rencananya, Kongres I Bahasa Madura ini akan dilaksanakan di Pendapa Ronggosukowati pada 15 hingga 19 Desember 2008. Sesuai rencana pula, kongres akan dibuka oleh Pj. gubernur Jawa Timur di Pendapa Ronggosukowati.

Adapun persiapan panitia sudah terlihat sangat maksimal. Terbukti, sejak tamu yang akan mendaftar atau registrasi datang langsung disambut dengan alunan gamelan dan sejumlah sajian makanan kuno khas Pamekasan.

Sjaifudin Miftah, ketua Dewan Kesenian Pamekasan (DKP) mengatakan, untuk memberikan rasa manja kepada para peserta, panitia menyajikan gamelan dan makanan kuno khas Pamekasan.

"Dengan melihat itu semua masyarakat yang telah lama tidak pulang akan bernostalgia dan bisa ada kepuasan. Sebab, kami ingin kongres yang digelar kali ini benar-benar bernuansa Madura, termasuk makanan khas Madura," katanya.

Bang Dut-sapaan akrabnya melanjutkan, para tamu yang datang nantinya akan diarahkan pada sisi nostalgia. Di mana, makanan khas yang disuguhkan seperti aneka jajan pasar, seperti pecong, kocor, bilus serta pattola.

Keempat jenis makanan itu merupakan jenis makanan asli Madura yang jarang ditemukan di Pamekasan. Ada pula tajin etem, kripik tette serta kripik tangguk.

Aneka jenis makanan yang disajikan ini ditempatkan dalam sebuah wadah yang dibuat dari kayu yang oleh orang Madura dikenal dengan tenong. Yaitu, sejenis tempat makanan berupa kotak tempat suguhan makanan kepada para tamu yang biasa digunakan pada zaman dulu.

Untuk makanan tajin etem (bubur), disuguhkan dengan menggunakan soduh daun, yaitu sejenis sendok yang terbuat dari daun.

Kepala Bidang Kebudayaan Disporabud Pamekasan Sri Wartini Asti Rahayu mengatakan, Kongres I Bahasa Madura akan diikuti utusan dari empat kabupaten di Madura. Termasuk, perwakilan kabupaten di Jawa Timur yang kesehariannya memang biasa berbahasa Madura. Seperti Situbondo, Bondowoso dan sebagian Probolinggo serta Jember. (c9/zid)

Sumber: Jawa Pos, Selasa, 16 Desember 2008

0 Comments:

Post a Comment

<< Home