Suramadu Terganggu Hujan

Hujan deras yang mengguyur Bangkalan beberapa hari terakhir, menggenangi lahan jalan akses Suramadu sisi Madura. Akibatnya, pengerjaan kelanjutan jalan akses yang menghubungkan Kecamatan Labang-Kecamatan Burneh, terganggu. Target penyelesaian jalan penghubung jembatan Suraamdu ini akan molor pula.

Kasatker Pembangunan Jembatan Suramadu Sisi Madura, Siswo Dwiyanto, mengatakan hujan yang turun terus menerus akhir-akhir ini menghambat pengerjaan proyek jalan beraspal ini. “Dipaksakan untuk meneruskan pekerjaan pengaspalan jalan tidak mungkin karena air hujan menggenangi areal lokasi jalan akses,” katanya saat memantau pembangunan jalan akses di Desa Morkepek, Rabu (25/2) pagi tadi.

Dikatakan, hujan yang terus turun di lokasi proyek memaksa para pekerja sering menghentikan kegiatannya. Mereka menunggu hingga lahan kering untuk meneruskan pekerjaan. Tidak mungkin dalam kondisi jalan basah dipaksakan pengaspalan, kualitas jalan akses tidak akan maksimal dan akan sangat rentan rusak.

“Masalah besar yang kami hadapi, saat jalan mulai kering hujan deras datang lagi. Jadi, kami menunggu lagi. Begitu yang kita alami akhir-akhir ini di lapangan,” ungkapnya.

Menurut Siswo, hujan memang tantangan terbesar bagi para pekerja yang berhubungan dengan tanah dan pembangunan jalan. Karena itu, dia mengaku mulai mengambil langkah-langkah antisipasi bila hujan terus mengguyur Bangkalan dan sekitarnya.

“Kami sudah bangun lubang-lubang untuk aliran air. Kami juga siapkan sedotan agar air cepat kering,” ujarnya.

Hujan juga berdampak pada jadwal penyelesaian jalan akses sisi Madura. Sisa jalan sepanjang 1,2 km yang harus tuntas April mendatang, terpaksa mundur hingga Mei. ”Itu sudah batas maksimal. Tidak boleh molor lagi, akhir Mei sudah harus tuntas,” tegasnya.

Selain ini pelaksana megaproyek ini tengah berjuang keras untuk meratakan tanah perbukitan yang ada di tiga lahan di Kecamatan Labang.

Kondisi lahan yang cukup sulit berupa tebing yang cukup tinggi serta curah hujan yang sangat tinggi pekerja di lapangan kesulitan untuk meratan lahan. “Kami targetkan 20 hari lagi gundukan tanah sudah bias diratakan,” terangnya.

Jika lahan sudah rata, kelanjutan pembangunan jalan akses sepanjang 11,5 km untuk sisi Madura akan dilanjutkan dengan tahapan selanjutnya. Yakni jalan akses tersebut akan dilapisi kontruksi tanah bedel, lapisan kelas B, lapisan kelas A, lapisan aspal AC-Bes, dan terakhir lapisan aspal AC-WC. “Kita berharap pengerjaan jalan akses sesuai dengan rencana, meski terkendala alam,” pungkasnya. kas

Sumber: Surabaya Post, Rabu, 25 Februari 2009

0 Comments:

Post a Comment

<< Home