Instalasi Telepon dan Listrik Sudah Terpasang

Penyelesaian jalan akses menuju Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) mengalami perkembangan signifikan. Bisa dikatakan, saat ini nyaris seluruh pekerjaan di sektor ini tuntas. Selain menuntaskan konstruksi jalan, beberapa utilitas pendukung jalan mulai dipasang.

Misalnya, pamasangan sambungan telepon. Sarana ini diproyeksikan tidak hanya untuk keperluan di sekitar akses maupun Jembatan Suramadu sisi Surabaya, tetapi juga untuk sisi Madura, khususnya di sekitar Kamal.

Untuk itu, jalan akses jembatan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi saja. Namun, juga bakal menjadi penghubung masuknya sarana utilitas di sekitar Madura.

"Jadi pemasangan utilitas telepon nantinya bisa menyentuh masyarakat di sekitar Madura," kata Communication Manager PT Telkom Divre V Jatim Djadi Sugiarto kemarin.

Dia menjelaskan, saat ini proses pemasangan utilitas itu sudah masuk tahap akhir, sambil menunggu tersambungnya Jembatan Suramadu. "Pemasangan yang kami lakukan nanti bersamaan dengan penyelesaian proyek Suramadu," kata Djadi.

Demikian juga dengan utilitas penerangan jalan. PLN Distribusi Jatim memastikan semuanya sudah tidak ada masalah. ''Instalasinya sudah tertata semua. Kami tinggal mendistribusikan aliran listrik di sana (kawasan proyek. Red),'' kata Corporate Secretary PLN Distribusi Jatim Agus Widayanto.

Memang masih ada beberapa pekerjaan yang harus segera dituntaskan di sekitar Suamadu. Di antaranya pemasangan utilitas di sepanjang jalan, seperti pemasangan sambungan kabel telepon.

Selain penuntasan utilitas, pelaksana proyek juga tengah menyelesaikan jembatan layang di atas jalan akses itu. Jembatan ini diproyeksikan untuk menjamin keselamatan warga di sekitar jalan akses.

Hingga kemarin progress report penyelesaian akses Suramadu sisi Surabaya sudah mencapai 99,81 persen. Ditargetkan, awal bulan depan semua sudah tuntas. "Tinggal menunggu penyelesaian akses di sisi Madura dan sisa pekerjaan di jembatan," kata Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Nasional V A.G. Ismail. (ris/ari)

Sumber: Jawa Pos, Rabu, 25 Februari 2009

0 Comments:

Post a Comment

<< Home