Pengelolaan Suramadu Harus Libat Pemkab
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Muhammad Nuh menegaskan, jembatan Suramadu akan rampung April 2009. Dengan begitu pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura ini bisa dirasakan semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat Madura.
Hal ini disampaikan saat Nuh membuka Pekan Raya Bangkalan (PRB) 2008 di Alun – alun Kota Bangkalan, Jumat (24/10) malam. “Insyaallah pada April-Mei 2009 jembatan Suramadu sudah diresmikan Bapak Presiden RI. Sehingga tidak ada alasan untuk menunda–menunda lagi, pada April – Mei itu jembatan ini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya disambut tepuk tangan ribuan warga yang ikut hadir.
Pembukaan PRB ditandai dengan pengguntingan pita melati oleh Ketua Tim Penggerak PKK Bangkalan Ny Siti Masnuri Fuad, dihadiri Bupati Sampang Nur Tjahya, Sekda Pamekasan dan Sumenep. Di samping ketua DPRD Bangkalan, anggota muspida, pejabat, dan tokoh masyarakat.
Muhammad Nuh mengingatkan bila jembatan Suramadu beroperasi paling tidak ada tiga hal yang akan terjadi. Pertama mobilisasi barang melewati jembatan semakin cepat. Dengan begitu nantinya Madura akan dibanjiri barang – barang dari luar. "Bila itu terjadi ini sangat mengkhawatirkan. Karena Madura akan mengalami defisit," ingatnya.
Untuk mengimbanginya, katanya, supaya produk – produk dari Madura agar bergerak lebih cepat ke luar. "Dengan produk Madura bergerak lebih cepat ke luar, Madura akan menjadi eksportir karena di Madura surplus produk," harapnya.
Yang tidak kalah pentingnya untuk dicermati dengan adanya jembatan ini, katanya, akan terjadi perubahan budaya yang semakin cepat. Makanya pada 15 tahun lalu tokoh/ulama Madura yang tergabung Bassra (Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura) merumuskan apa yang perlu dipersiapkan menyongsong realisasinya jembatan Suramadu.
"Kita tidak ingin pembangunan jembatan Suramadu hanya untuk kepentingan lalu lintas barang saja. Kita ingin adanya transformasi budaya. Tetapi transformasi ini bukan berarti hilangnya nilai – nilai budaya di Madura. Nilai – nilai Madura disosialisasikan ke luar. Yang kita inginkan nilai – nilai positif dari luar digabungkan dengan nilai – nilai yang ada di Madura membentuk nilai Madura yang baru lebih baik," ujarnya.
Juga yang tidak kalah penting peningkatan pendidikan di Madura. "Saya lihat pendidikan di Madura sudah mulai berkembang. Ini juga peran penting dari bupatinya," ungkapnya.
Meyinggung perlu dilibatkannya pemerintah daerah dalam pembentukan Badan Pelaksana jembatan Suramadu (BPLS), menurut Nuh, sudah selaiknya daerah dilibatkan. "Intinya pengelola Suramadu jangan sampai pengelolanya yang sifatnya asing. Asing bukan berarti pengelolanya orang asing. Tetapi harus melibatkan partisipasi dari masyarakat, pimpinan para pejabat yang ada di Madura," katanya.
"Bayangkan kalau satu kaki jembatan di Bangkalan, tetapi orang daerah tidak terlibat itu aneh. Sehingga harus terlibat," tegasnya.
Sebelumnya Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin SPd pada pembukaan PRB dalam sambutannya sangat mendukung dibentuknya BPLS sebagai pengelola jembatan Suramadu yang dibentuk oleh presiden. Diharapkan, empat pemerintah daerah di Madura ikut berperan di dalamnya. (kas)
Sumber: Surabaya Post, Sabtu 25/10/2008
0 Comments:
Post a Comment
<< Home