Budaya Madura Bukan Kepanjangan Budaya Jawa

Edhi Setiawan, budayawan asal Sumenep, dalam makalahnya berjudul 'Menegakkan Kembali Citra Budaya Madura' menyebutkan, kurangnya publikasi yang serius sejak masa lalu mengenai kebudayaan Madura, menyebabkan banyak orang beranggapan kebudayaan Madura merupakan kepanjangan budaya Jawa. Padahal, Madura mempunyai ciri-ciri kebudayaan sendiri.


Kebudayaan Madura yang bersumber dari kraton, sedikit banyak terpengaruh oleh kebudayaan kraton Jawa. Baik dalam bidang seni, tari, macopat, bahasa, ataupun gending-gending gamelan. Hal ini tidak berarti Madura tidak mempnyai akar budaya sendiri.


Ini bisa kita lihat perbedaan yang mencolok, seperti dalam kesehariannya, sifat-sifat orang Madura lebih egaliter dan terbuka, berbeda dengan kebanyakan sifat orang Jawa yang mempunyai sifat ewuh pakewuh. Dalam mencari rezeki, orang-orang Madura sejak masa lalu berani merantau ke luar pulau. Semangat "mangan ora mangan asal ngompul" yang dilakukan orang Jawa, tidak dilaksanakan orang Madura.


Pada kosakata bahasa Madura halus (kromo), pengaruh bahasa Jawa memang agak kental. Namun, bahasa Madura rakyat jelata (ngoko) perbedaannya amat tajam. Contohnya, kepala dalam bahasa Madura halus disebut "sera" yang hampir sama dengan bahasa Jawa halus "sira". Sedang dalam bahasa Madura rakyat/kasar disebut "cethak".


Perut dalam bahasa rakyat Madura disebut "tabu’". Dalam hitung-hitungan satu dalam bahasa Madura disebut "settong", sedang bahasa jawa disebut "siji".


Kerapan sapi merupakan budaya otentik Madura. Alat-alat musik yang dipakai di kalangan rakyat jelata Madura, seperti saronen dan gelundhang kurang dikenal/ditemukan di Pulau Jawa.


Berbeda dengan anggapan seakan-akan orang Madura tidak pernah menggeluti atau melahirkan kesenian-kesenian yang bernilai, padahal realitanya peninggalan-peninggalan lama membuktikan orang Madura mampu menghasilkan kesenian yang orisinil, dan bersifat adiluhung (seni ukir, tari, musik, arsitektur, pembuatan perahu, dll). (*)

Sumber: Jawa Pos, 12/03/2007

0 Comments:

Post a Comment

<< Home