Menengok Kreativitas Siswa dalam Lomba Mading Muharram SMAN 1 Pamekasan
Ada yang Dihiasi Miniatuar Masjid, Dibaca Sambil Diskusi
Ajang adu kreativitas di SMAN 1 Pamekasan, memunculkan nuansa yang berbeda. Mading yang biasanya hanya ditempel di dinding, siswa membuatnya lebih inovatif. Bahkan, di mading edisi khusus 1 Muharram 1428 Hijjriyah, siswa melengkapi media mereka dengan miniatur masjid dan ka’bah. Mengapa?
Auditorium SMAN 1 Pamekasan di hari libur kemarin, tidak memberi kesan laiknya hari libur. Sebab, civitas sekolah tetap masuk mengisi kegiatan sekolah dengan aktif fakultatif. Di gedung pertemuan ini, puluhan mading terpampang menarik pengunjung mendekat. Pasalnya, setiap mading memiliki keunikan tersendiri. Ada yang dilengkapi balon, bunga-bunga plastik, kaligrafi, miniatur masjid hingga miniatur ka’bahnya sekalian. Tampilan warna-warni mading ini, ingin memberi kesan pada pembaca agar tidak hanya menerima pesan yang bersifat informatif saja. Tetapi, ada nuansa edukatif dan rekreatif sebagaimana peran media di tengah pembacanya.
Melengkapi lomba muharraman ini, di SMAN 1 juga menyajikan lomba pidato, salat berjamaah, azan, qiraah tartila, baca puisi, dan musik religius. Ini semua, disajikan agar 1 muharram sebagai tahun baru Islam, tidak kehilangan ruh religius. Termasuk, pengunjung yang hadir, mengenakan busana muslim. Lagu-lagu yang dinyanyikan pun, bernada religius. Para siswa menembangkan salawat dan bernyanyi religius yang disarikan dari lagu-lagu bimbo yang bernafas keagamaan. Bahkan, pidato refleksi tahun baru, disampaikan siswi terbaik sekolah ini. Para guru dalam momen efektif-fakultatif yang merangkai muharraman ini, bertindak sebagai fasilitator.
Kepala Sekolah SMAN 1 Pamekasan Djoko Supratiknjo dalam amanatnya meminta pelajar memurnikan niat dalam menapaki tahun baru. 1 Muharram sebagai awal tahun, diakui Djoko telah diawali dengan baik. Setidak-tidaknya, kata dia, bersilaturahim antarcivitas sekolah di hari libur nasional. Kerelaan berkumpul bersama untuk memulai hidup di awal tahun baru yang bernilai ibadah, diyakini Djoko akan mendatangkan manfaat. Muharraman ini, kata Djoko, patut dilestarikan setelah dua tahun lalu siswa memulai kegiatan religius ini. "Selain silaturahim, pertemuan ini kami yakini barokah," ujarnya.
Djoko mengaku salut dengan inovasi dan kreativitas siswa. Terutama, dalam berimprovisasi dalam menciptakan mading yang diakui cukup kreatif. Selain itu, dia pantas memberi apresiasi terhadap siswa yang telah tampil dengan baik. Terutama, menyangkut kegiatan lomba azan, salat berjamaah, qiraah tartila, salawat, puisi dan mading yang warna-warni. Tetapi, dia berpesan agar kreativitas itu tidak saja hidup karena ada hari besar nasional.
Tetapi, inovasi diharapkan terus bergulir sepanjang usia produktif siswa. Pria Njawani ini menambahkan, apresiasi serupa pantas diberikan kepada siswa yang telah memanfaatkan TI (teknologi informasi) sebagai pustaka baru dalam menunjang pembelajaran. Untuk ini, katanya, sekolah diakui Djoko telah memberikan fasilitas berupa ruang TI yang dapat dimanfaatkan siswa terkait dengan inetrnet dan ruang pembelajaran lainnya. "Kami hanya bertindak sebagai fasilitator, selebihnya tergantung kesungguhan para siswa," pungkasnya didampingi para guru di SMAN 1 Pamekasan. (ABRARI)
Sumber: Jawa Pos, Minggu, 21 Jan 2007
0 Comments:
Post a Comment
<< Home