Di Madura, Investor Minim Karena Jalan Rusak

Jalan Bangkalan-Sampang rusak, Pamekasan-Sumenep sempit

Add caption

Aktifnya jembatan Suramadu tahun 2009 lalu diharapkan mampu meningkatkan pembangunan di Madura. Faktanya, sejumlah kalangan menilai pembangunan di Pulau Garam -- sebutan Pulau Madura -- masih lambat. Investor enggan menanamkan modalnya karena infrastruktur jalan di pulau ini diangga tidak mendukung, kerusakan jalan terjadi hampir merata di empat kabupaten di Madura.

Saat ini, jalan provinsi yang ada, kerusakan terparah terjadi di antara Kabupaten Bangkalan hingga Sampang. Sedangkan di ruas Pamekasan hingga Sumenep jalannya sangat sempit.

“Salah satu faktor yang membuat investor enggan berinvestasi di Madura karena tidak didukung dengan infrastruktur jalan yang memadai. Padahal pasca pembangunan jembatan Suramadu, butuh percepatan pembangunan di berbagai bidang, tapi konsep tersebut sulit direalisasikan selama sarana dan prasarananya tidak dibenahi,” tegas Haryono Abdul Bari, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim saat dihubungi, Sabtu (20/8).

Haryono yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kabupaten Sampang itu menjelaskan jika perbaikan infrastrutur jalan tidak hanya dibebankan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Jatim, tapi juga menjadi tanggung jawab masing-masing pemerintah kabupaten (pemkab) di Madura. Karena penyebab kerusakan ruas jalan akibat genangan air sehingga dapat menggerus aspal jalan.

“Saya memantau ruas jalan yang paling rusak parah terletak di jalur Bangkalan-Sampang, sedangkan ruas jalan yang sangat sempit sepanjang jalur Sampang-Pamekasan. Namun perbaikan jalan itu akan sia-sia jika Pemkab setempat juga tidak memperbaiki saluran drainase di bahu jalan, karena genangan air menjadi pemicu kerusakan jalan, “ tukasnya.

Selain itu, tambah, Haryono, faktor geografis tanah di Madura yang bergerak juga merupakan penyebab kerusakan jalan, sehingga harus mengunakan teknik lain agar jalan yang telah diperbaiki tidak cepat rusak. Disisi lain, keterbatasan dana APBN dan APBD tidak mungkin dapat memperbaiki semua ruas jalan yang rusak. “Paling tidak ada skala prioritas untuk jalan yang rusak parah, harus segera diperbaiki,” tandasnya.

Dia menyatakan, tingkat kerusakan jalan provinsi di Madura cukup parah, sehingga tidak mungkin dilaksanakan dengan hanya tambal sulam. Terutama di wilayah yang masuk jalur tengkorak misalnya Jl Raya Jrengik dan Torjun karena sering terjadi kecelakaan lalu lintas, akibat ruas jalan sempit dan berlubang, memerlukan penanganan serius.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, jalan yang mengalami rusak berat jalur Sampang hingga Kecamatan Ketapang sepanjang 2,77 kilometer (km), jalur Sumenep sampai Pantai Lumbang sepanjang 4,22 km. Sedangkan ruas jalan yang masuk katagori rusak, di ruas Bangkalan hingga Batas Sampang sejauh 8,78 km, Kecamatan Ketapang Sampang sampai Batas Pamekasan mencapai 10,25 km dan jalur Sampang - Ketapang panjangnya 23,65 km. Total kerusakan jalan provinsi panjangnya mencapai 49,67 km. (rud)

KERUSAKAN JALAN PROVINSI DI MADURA

JALAN RUSAK BERAT PANJANG

Sampang-Kecamatan Ketapang 2,77 km
Sumenep-Pantai Lumbang 4,22 km

JALAN KATEGORI RUSAK

Bangkalan-Batas Sampang 8,78 km
Kecamatan Ketapang (Sampang)-Batas Pamekasan 10,25 km
Sampang-Ketapang 23,65 km

TOTAL KERUSAKAN JALAN PROVINSI 49,67 km.

Sumber: Surabaya Post, Sabtu, 20/08/2011

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home