Sumenep juga Diserbu Angin Kencang

LASTI KURNIA/KOMPAS IMAGES
ILUSTRASI: Serbuan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (12/1/2011), dan merusak puluhan rumah warga setempat dan menumbangkan pohon.

Serbuan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (12/1/2011), dan merusak puluhan rumah warga setempat. Selain merusak rumah, terjangan angin juga menumbangkan sejumlah pohon di lima kecamatan, yakni Kota, Kalianget, Rubaru, Lenteng, dan Batang Batang.

"Angin kencang yang terjadi di desa kami sekitar pukul 04.00 WIB, merusak sedikitnya 22 rumah milik warga kami," kata Kepala Desa Pore, Kecamatan Lenteng, Farkih Praseno di Sumenep.

Dari 22 rumah tersebut, lanjut dia, dua rumah mengalami kerusakan cukup parah dan sisanya rusak ringan berupa genteng yang beterbangan terkena angin kencang.

"Satu dari dua rumah yang rusak parah tersebut tertimpa pohon siwalan yang tumbang," ucap Farkih.

Saat ini, tutur Fakih, pihak Dinas Sosial Kabupaten Sumenep sudah berada di desa tersebut untuk mendata kerusakan rumah milik warga. Sementara itu, di Batang-Batang, angin kencang juga merusak satu rumah milik warga Desa Batang-Batang Daya dan menumbangkan tiga pohon asam di pinggir jalan di Desa Kolpo.

"Tidak ada korban jiwa. Kejadiannya pagi hari dan kebetulan tidak ada warga yang melintas, ketika tiga pohon asam tersebut tumbang," kata Camat Batang Batang, Syahwan Effendi.

Sementara di Dusun Batu Guluk, Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, sedikitnya empat rumah rusak akibat diterjang angin kencang.

"Dua dari empat rumah milik warga kami yang rusak itu, roboh. Saat ini, petugas dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sumenep berada di lokasi," kata Kepala Desa Basoka, Fathor.

Di Kecamatan Kalianget, menara antena salah satu radio swasta di Desa Kertasada, patah. Patahan besi dari menara antena tersebut menimpa rumah milik keluarga besar pemilik radio. Sementara di Kecamatan Kota, sejumlah pohon dan papan reklame yang berada di pinggir jalan, tumbang dan roboh. (M.Latief | Latief)

Sumber: Kompas, Rabu, 12 Januari 2011

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home