Siswa Pamekasan Raih Medali Perak
Olimpiade Fisika Tingkat Asia
Dua siswa SMAN 1 Pamekasan yang mengikuti Asian Physics Olimpiad (APhO) ke-11 di Taiwan, 24-29 April, berhasil meraih satu medali perak dan satu honorable mention. Yang meraih medali perak adalah M Sahibul Maromi dan yang meraih honorable mention adalah Ali Ikhsanul Qauli.
Secara keseluruhan, tim Olimpade Fisika Indonesia berhasil meraih 11 penghargaan, yakni 1 medali emas, 2 medali perak, 4 medali perunggu, dan 4 honorable mention. Lima siswa terbaik dari para peraih penghargaan tingkat Asia itu akan menjadi anggota tim Indonesia lagi dalam olimpiade fisika tingkat dunia atau International Physics Olimpiad (IPhO) di Kroasia, Juli mendatang. M Sahibul Maromi sebagai peraih medali perak dalam APhO di Taiwan itu masuk menjadi salah satu anggota tim Indonesia pada IPhO mendatang.
Keikutsertaan M Sahibul Maromi dan Ali Ikhsanul Qauli di ajang APhO 2010 merupakan kali kedua. Sebelumnya, pada April 2009 lalu, keduanya juga menjadi anggota tim Indonesia dalam ajang APhO ke-10 di Bangkok, Thailand. Saat itu keduanya sama sama berhasil meraih medali perunggu. Hanya saja, saat itu keduanya tidak masuk dalam tim Indonesia pada IPhO yang saat itu dilaksanakan di Meksiko.
Kepala SMAN 1 Pamekasan Drs Basyoir mengaku bersyukur atas prestasi yang dicapai dua anak didiknya tersebut. Dia berharap agar M Sahibul Maromi berhasil meraih juara pada IPhO di Kroasia nanti.
“Semoga saja keikutsertaan M Sahibul Maromi pada event internasional nanti juga akan membawa keberhasilan. Sama dengan yang dicapai oleh seniornya dari SMAN 1 Pamekasan, Andi Oktavian Latief, pada tahun 2006 lalu,” kata Basyoir, Jumat (30/4).
Sementara itu, suryainstitute.org melaporkan, dari 16 negara peserta APhO ke-11 di Taiwan, hanya 3 negara yang mampu meraih medali emas, yaitu Taiwan (5 emas), Thailand (2 emas), dan Indonesia (1 emas). Satu-satunya medali emas untuk Indonesia diraih oleh Kevin Sudjatmiko, siswa SMAN 12 Jakarta. Peserta APhO lainnya di antaranya Australia, China, India, Israel, Kazakhstan, Malaysia, Mongolia, Filipina, Singapura, Tajikistan, dan Vietnam.
Tahun ini Indonesia mengirimkan dua tim. Tim A sebagai tim pertama berhasil meraih peringkat 3 di bawah Taiwan dan Thailand. Tim B sebagai tim kedua meraih peringkat 5, mengungguli Israel dan Singapura, sementara peringkat 4 diraih oleh Vietnam.
Kedua tim dilatih selama lebih dari delapan bulan di bawah bimbingan Hendra Kwee PhD, alumnus Tim Olimpiade Fisika Indonesia, beserta tim. Pelatihan yang diberikan tidak hanya mencakup teori tetapi juga eksperimen.
Tim pertama yang terdiri dari delapan siswa disponsori oleh Depdiknas dengan team leader Hendra Kwee PhD dan Dr Syamsu Rosid. Sedangkan keberangkatan tim kedua yang terdiri dari empat siswa disponsori oleh Pertamina dengan team leader Jong Anly Tan PhD.
Pada acara APhO 2010 juga diselenggarakan pemilihan presiden dan sekretaris APhO. Pemilihan presiden APhO berlangsung tertib dengan satu calon tunggal yaitu Prof. Ming Juey Lin dari Taiwan. Presiden Lin menggantikan Prof Yohanes Surya PhD yang telah menjabat selama dua perioda kepengurusan sejak awal pendirian APhO pada tahun 2000, sedangkan sekretaris terpilih adalah Hendra Kwee PhD dari Indonesia. (mas)
Sumber: Surabaya Post, Sabtu, 1 Mei 2010
Labels: apho, medali perak, pamekasan, peristiwa, sman 1
0 Comments:
Post a Comment
<< Home