Desakan Ganti Suramadu Jadi M Noer Meluas
DPRD Jatim dan Bupati Bangkalan, Fuad Amin mendesak mengganti nama Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) menjadi Jembatan Mohammad Noer. Pergantian nama ini sebagai bentuk penghargaan almarhum M Noer sebagai penggagas Suramadu.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Mahdi mengatakan, almarhum M Noer merupakan pengusul berdirinya jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Madura itu. Jasa besar almarhum tidak bisa disepelekan, makanya pemakaian namanya di jembatan terpanjang di Indonesia itu cukup layak.
“Tidak ada lagi yang meragukan jasa besar Pak Noer. Rasanya pantas kalau nama Suramadu diubah menjadi jembatan Mohammad Noer,” ujar Mahdi, Minggu (18/4).
Dalam waktu dekat, lanjut dia, pihaknya akan mengalang dukungan untuk mendesak Pemprov Jatim mengubah nama Suramadu menjadi Jembatan M Noer. “Biar ada tanda pengenal atas jasa yang diberikan Pak Noer bagi warga Jatim,” jelasnya.
Anggota Komisi A DPRD Jatim Nizar Zahro mengatakan, nama Pak Noer tidak hanya layak mengantikan nama Jembatan Suramadu, melainkan sudah masuk tahapan menjadi pahlawan nasional. Jejak sejarah mulai dari peranannya merebut kemerdekaan sampai menjadi duta besar (Dubes) di Prancis telah dilalui.
“Kami juga sangat setuju kalau nama Suramadu diubah menjadi Mohamamd Noer. Bila perlu sekalian saja diusulkan menjadi pahlawan nasional,” ungkapnya.
Menurut dia, sosok Pak Noer pantas menjadi panutan bagi warga Jatim. Sejak muda sampai menjadi pimpinan di Jatim, sikapnya masih sederhana dan selalu memperhatikan rakyat kecil.
“Beliau pemimpin yang merakyat, semua tindakannya selalu mengedepankan kepentingan rakyat kecil,” tegasnya.
Untuk itu, DPRD Jatim tidak segan untuk segera menempelkan namanya menganti Suramadu. “Bentuk penghargaan itu sangat layak atas pengabdian yang telah dilakukan Pak Noer,” ungkapnya.
Bupati Bangkalan Fuad Amin juga mengusulkan, pihaknya akan mengusulkan nama mantan Gubernur Jatim, M Noer, menjadi nama jalan di sepanjang akses Jembatan Suramadu. Pengusulan nama M. Noer sebagai nama jalan yang memiliki panjang 11,5 km itu merupakan aspirasi dari masyarakat untuk mengenang jasanya.
”Kami akan mengusulkan dan meminta persetujuan dari DPRD setempat, namun kemungkinan besar kalangan DPRD Bangkalan akan menyetujui hal itu,” katanya optimis.
Selain faktor tersebut, kata dia, pemberian nama jalan terhadap Pak Noer karena pengabdiannya sebagai pamong di Kabupaten Bangkalan paling lama yakni sekitar 24 tahun. M Noer mengawali karir mulai dari Sekcam (sekretaris kecamatan), Widodo Arosbaya (pembantu kepala daerah) hingga menjadi Patih (kepala daerah/bupati) Bangkalan periode 1959 hinggga 1965. ”Kalau dihitung, beliau menjadi pamong di sini sekitar 24 tahun,” katanya. (sis)
Sumber: Surabaya Post, Senin, 19 April 2010
Labels: bangkalan, bupati, dprd, jatim, m noer, peristiwa, suramadu
0 Comments:
Post a Comment
<< Home