Srikandi Muncul Lagi
Surabaya Post/Masdawi Dahlan: Nur Fatilah (kiri) dan Sutrisni |
Setelah lama tidak muncul perempuan dalam komposisi DPRD Kabupaten Pamekasan, pada periode 2009-2014 ini muncul lagi. Bahkan ada dua “Srikandi” yang ikut dilantik menjadi anggota dewan di Pendapa Ronggosukowati, Jumat (21/8).
Dua Srikandi itu adalah Dra Sutrisni dari Partai Golkar dan Nur Fatilah dari Partai Demokrat. Mereka mengisi kekosongan perempuan di DPRD selama dua periode terakhir, yakni 1999- 2004 dan 2004-2009. Akibat kekosongan itu, banyak persoalan perempuan yang kurang mendapat perhatian dewan.
Sutrisni berterima kasih kepada warga Pamekasan yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk menjadi wakil rakyat. Dia berjanji akan memperjuangkan berbagai hal yang selama ini dinilainya kurang banyak mendapat perhatian para anggota dewan.
“Dua persoalan itu adalah masalah perempuan dengan segala aspeknya dan juga masalah pendidikan bagi kalangan perempuan itu sendiri. Kami akan memperjuangkan masalah tersebut, karena selain sebagai perempuan, kami juga seorang guru, yang banyak tahu tentang masalah pendidikan perempuan di Pamekasan ini,” katanya.
Sutrisni yang juga istri H Masrui, seorang pengusaha jasa konstruksi ini mengaku bahwa masalah perempuan yang urgen mendapat perhatian terutama di pedesaan adalah masalah pendidikan, kesehatan dam budaya. Menurut dia perempuan Madura harus pinter, sehat dan tidak lupa dengan identitas ke Madurannya.”Jangan ikut ikutan terbawa ole harus budaya modern yang tak karuan, terutama kaum remaja putrinya,” katanya.
Sementara Nur Fatilah mengatakan masalah kesehatan kaum wanita perlu mendapat perhatian serius. Terutama kesehatan pada ibu yang tengah hamil. Menurut dia banyak ibu hamil yang meninggal dunia karena kurangnya perhatian akan aspek kesehatan. “Kaum ibu harus sehat. Karena mereka yang akan mengasuh anak, jika kaum ibunya lemah maka generasi muda masa depan anak kita juga akan lemah,” katanya.
Sutrisni maupun Nur Fatilah juga mengaku akan terus bejuang serius menyampaikan aspirasi maupun kepentingan masyarakat secara umum. “Kami berdua ini sudah menjadi milik semua warga masyarakat Pamekasan, bukan milik partai lagi. Jadi kami tertuntut untuk memperjuangkan kepentingan mereka semua tanpa pandang golongan,” pungkas Nur Fatilah. (mas)
Sumber: Surabaya Post, Sabtu, 22 Agustus 2009
0 Comments:
Post a Comment
<< Home