Fosma Tandingi BPWS

Bupati Bangkalan, Fuad Amin Imron, mendirikan organisasi Forum Silaturahmi Masyarakat Madura (Fosma) untuk menandingi Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).

Deklarasi Fosma yang digelar di Balai Pemuda, Surabaya, Minggu (9/8) siang itu, dihadiri sekitar 200 masyarakat Madura, khususnya yang berasal dari Kabupaten Bangkalan. “Fosma ini independen, tetapi nanti akan membantu mendongkrak pendapatan pemerintah daerah,” kata Fuad mengenai pembentukan Fosma.

Dia menganggap, selama ini beberapa pihak telah dengan sengaja mendiskreditkan masyarakat Madura, terutama berkaitan dengan keberadaan Jembatan Suramadu. “Tidak pernah orang Madura mengambil sekrup Jembatan Suramadu. Dalam kasus ini orang Madura didiskreditkan. Padahal, yang mencuri orang lain atau siapa, saya nggak mau ngomong, takut keliru. Orang Madura itu memang banyak yang bekerja di besi tua, tetapi bukan mengambil, hanya meringkesi (membersihkan) besi-besi yang berserakan,” kata Ketua Dewan Pengarah Fosma itu.

Oleh sebab itu, menurut Fuad, orang Madura ingin mandiri dan maju dengan melibatkan diri dalam setiap pembangunan di Pulau Garam itu. “Orang Madura itu jangan hanya dijadikan penonton karena mereka juga ingin kesejahteraan ekonominya meningkat seperti masyarakat daerah lain,” katanya.

Hingga saat ini Fuad masih menolak kehadiran BPWS yang pembentukannya berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 27 Tahun 2008. Apalagi nama Fuad dan tiga bupati di Madura serta Walikota Surabaya tidak masuk dalam sruktur kepengurusan BPWS.

Penolakan itu, lanjut dia, bukan bermaksud pihaknya menutup diri terhadap industrialisasi di Pulau Madura. “Justru kami terbuka terhadap siapa saja, karena kami sadar betul, banyak warga kami yang merantau ke daerah lain,” katanya.

Ia berharap dengan adanya kegiatan industri dan terciptanya lapangan kerja, masyarakat Madura yang selama ini merantau ke berbagai daerah dan belahan dunia lainnya bisa pulang dan bekerja di kampung halaman.

Dalam pembentukan Fosma itu, Fuad mengklaim telah mendapatkan dukungan dari empat kepala daerah yang berada di wilayah Suramadu tersebut. Namun, dalam deklarasi di Balai Pemuda itu, tak satu pun empat kepala daerah tersebut hadir. Bahkan, Bupati Sampang, Noer Tjahja, yang namanya tercantum sebagai salah satu Ketua Dewan Pengarah Fosma juga tidak tampak dalam acara itu.

Dalam sambutannya, Fuad juga sempat mengungkit-ungkit hasil Pemilu Gubernur (Pilgub) Jatim 2008 hingga terjadi pemungutan suara ulang di Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sumenep. “Sebenarnya rakyat kami ini tidak hanya mendukung pasangan Kar-Sa (pasangan terpilih, Soekarwo-Saifullah Yusuf), tetapi juga ada di antara kami yang memilih pasangan Ka-Ji (Khofifah Indar Parawansa-Mujiono),” katanya.

Hanya saja, menurut dia, kemenangan pasangan Kar-Sa di Kabupaten Bangkalan disebabkan karena adanya kontrak politik. Salah satu dari klausul kontrak politik itu sampai sekarang sedang ditagih oleh Fuad kepada Soekarwo dan Saifullah Yusuf selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. (ant)

Sumber: Surabaya Post, Senin, 10 Agustus 2009

Labels: ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home