Madura Dijatah 3.500 Ton Beras
Pamekasan, SINDO – Sub Divre XII Bulog Madura berupaya mengatasi kekurangan stok beras di Madura. Salah satunya, mendatangkan beras impor sebanyak 3.500 ton dari Bulog Divre Jatim.
Berdasarkan data di Sub Divre XII, jatah beras impor tersebut disebar di empat kabupaten di Madura. Rinciannya,Bangkalan mendapat jatah 800 ton, Sampang 1000 ton, Pamekasan 500 ton, dan Sumenep sebanyak 1.200 ton.Rencananya,pendistribusian beras akan dilakukan secara bertahap. Khusus Bangkalan dan Sumenep, besar telah didistribusikan sejak akhir pekan lalu (30/03).
”Insya Allah pengiriman beras impor ke Madura selesai dalam pekan ini,” tegas Kasub Divre XII Bulog Madura Iskak, kemarin. Mantan Kepala Gudang Bulog Surabaya Selatan ini mengatakan, beras impor tersebut didatangkan untuk mengisi kekosongan jatah beras miskin (raskin) di Madura.Sebab, kata dia, sejak pertengahan bulan lalu, stok raskin di empat kabupaten menipis. Salah satu penyebab kekosongan jatah raskin tersebut karena dialihkan untuk operasi pasar murni (OPM).
Menurutnya, kegiatan OPM tersebut merupakan instruksi pemerintah untuk menekan kenaikan harga beras. Karena itu, pelaksanaan OPM dilakukan secara besarbesaran. Bahkan, di Madura program OPM sedikitnya menghabiskan 200 ton beras setiap harinya. Meski demikian,pihaknya tidak menomorduakan pendistribusian raskin. ”Pendistribusian raskin tetap dilakukan bersamaan dengan OPM,”jelasnya. Direktur Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Heru Budhi Prayitno meminta pengawasan pendistribusian raskin diperketat. Sebab, pihaknya menilai,kinerja tim pemantau raskin kabupaten tidak maksimal.
Padahal, dana untuk tim pemantau cukup besar,yakni mencapai Rp1,4 miliar. Heru juga mendesak pihakpihak terkait melakukan pembayaran tebusan raskin sesuai jadwal dan mekanisme yang ditentukan sehingga tidak lagi ada tunggakan raskin. (ahmad baidowi)
Sumber: Seputar Indonesia, 02/04/2007
0 Comments:
Post a Comment
<< Home