RSUD Pamekasan Terapkan SIMARS

Pamekasan-Surabaya Post

RSUD Pamekasan segera menjadi satu-satunya rumah sakit yang akan menerapkan Sistem Informasi Manajemen Administrasi Rumah Sakit (SIMARS) terlengkap di Jatim. Ini menyusul setelah RS ini dalam waktu dekat segera pindah dari gedung lama di Jl. Kesehatan menuju gedung baru, di Jl. Trunojoyo.

Sejak Selasa (19/12) hingga Sabtu (23/12) sekitar 50 orang tenaga administrasi maupun tenaga perawat mengikuti pelatihan komputer guna menjadi tenaga operasional yang handal, menjelang pemberlakuan SIMARS. Mereka dibimbing secara intensif oleh sejumlah tenaga ahli pengajar komputer profesional dari Citra Media Informatika (CMI) Malang.

"Rumah sakit kita nanti akan menjadi rumah sakit rujukan se Madura. Pasien dari daerah yang tidak bisa dirawat di RS daerah di setiap kabupaten, tidak perlu ke Surabaya, namun sudah cukup dirujuk ke rumah sakit kita karena fasilitas dan tenaga medisnya sudah lengkap. Berbarengan dengan itu rumah sakit kita dilengkapai dengan SIMARS ini," kata Direktur RSUD Pamekasan, dr Sarjono Oetomo, Rabu (20/12).

Dikatakan pelatihan komputer bagi para karyawan administrasi mupun para tenaga perawat ini akan dilakukan dalam berbagai tahap, mulai tingkat dasar, intermedit hingga tingkat advance. Ini sesuai tuntutan kebutuhan pelayanan semakin lama semakin menuntut efisiensi dan efektifitas.

"Kali ini masih baru 50 orang untuk pengenalan dasar dulu. Khusus para tenaga medis atau dokter sudah tidak lagi perlu dilatih, mereka sudah profesional semua," katanya.

Semua pelayanan manajemen administrasi dan perawatan di rumah sakit Pamekasan, katanya, nanti akan serba komputerisasi dan dilaksanakan secara on line dari tiap kamar dan semua unit pelayanan. Sehingga memudahkan komunikasi, kontrol, dan pelayanan untuk memaksimalkan pelayanan bagi pasien.

"Di daerah lain di Jatim ada juga yang sudah menggunakan SIMARS, namun hanya sebagian unit saja. Kita di Pamekasan semua unit akan komputerisasi," tandasnya.

Tekad manajemen RSUD Pamekasan untuk melengkapi pelayanan sistem komputerisasi penuh melalui SIMARS ini, tidak berlebihan. Sebab RS ini telah menjadi rumah sakit terbesar dan terlengkap di Madura. RSUD itu dibangun atas bantuan hibah dari pemerintah Jepang dan Korea, dibangun sejak pemerintahan mantan bupati Pamekasan Drs Dwiatmo Hadiyanto dengan nilai bantuan Rp 115 miliar. (mas)

Sumber: Surabaya Post, 21/12/2006

2 Comments:

At 3:43 AM, Blogger Water said...

kritik kepada RSUD pamekasan.
Dari semua aspirasi pasien.
kami mengalami ketidak puasan atas perlayanan dan perlakuan dari sebagian besar para perawat di RSUD PAMEKASAN.
bahkan kami kerap menerima kekecewaan dalam memohon bantuan para perawat yang seharusnya memang sudah menjadi kewajiban mereka dalam menjaga pasien.
mohon RSUD menerima kritik kami dengan besar hati untuk menelusuri kembali kelayakan para perawat di tempat.
terima kasih atas perhatiannya
mohon maaf apabila ada kesalahan dari kami.
@kami para pasien yang senantiasa membutuhkan jasa petugas kesehatan..

 
At 11:34 AM, Blogger Unknown said...

KRITIK DAN SARAN UNTUK RSUD PAMEKASAN

Nama saya holis dari Pakong pamekasan. ingin berkeluh kesah tentang pelayanan, sarana prasarana/ fasilitas pasien si RSUD Pamekasan Madura, yang katanya rumah sakit terlengkap dan terbesar se-pulau Madura. namun sayangnya dari pelayanan, kebersihan (kamar pasien, kamar mandi dan lingkungan) dan fasilitas sangat buruk sekali. hal saya rasakan dan beberapa pengunjung yang saya temui berpendapat demikian.
saya terkejut ketika saya mengunjungi keluarga saya yang sakit pada tanggal 31 maret 2012 sampai 5 april 2012 di Zal B, memang keluarga saya termasuk keluarga miskin sehingga kerumah sakit menggunakan fasilitas pemerintah dalam bentuk ASKES (dibayari pemerintah)namun kita juga manusia yang perlu penanganan dan fasilitas selayaknya orang sakit, ada beberapa point kritik membangun yang saya catat:

1. Lingkungan rumah sakit kumuh dan kotor, dinding-dinding bagian dalam kotor, banyak lbekas2 ludah, lantai-lantai masih tetap kotor walau saya lihat petugas kebersihan memebersihkan sehari 3 kali dengan paralatan seadanya. dan Petugasnya asal nyapu, tanpa memberi perhatian dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya.

2. Kamar mandi sangat2 kotor dan bau (tanpa pengharum), ditambah lagi kekurangan AIR, hal ini saya jumpai disetiap ruang pasien dan umum (saya telah menegcek dan saya tidak tahu kamar mandi khusus karyawan). kamar mandi SANGAT PENTING.

3. Saluran air di sisi barat (dalam rumah sakit) sangat bau sekali, sampai masuk ke ruang2 pasien, ini sangat mengganggu sekali, saya lihat petugas dan pihak rumah sakit mendiamkan ini seakan sudah terbiasa dengan hal ini (mengenaskan). keluarga pasien yang ada dan lewat disana maupun yang antri untuk menebus obat menutup hidung dengan tangap maupun dengan kerudung.

4. Ruang pasien kotor dan berdebu, ketika saya perhatikan ternyata di RSUD Pamekasan tidak ada waktu khusus untuk membersihkan ruangan pasien "kelas subsidi" karena dari korden berdebu dan kotor, jika kena senggol sedikit maka debu akan berterbangan, debu-nya sangat tebal, hal ini sangat tidak sehat.

5. Ruang pasien tanpa kipas angin, ruangan menjadi sangat panas, apalagi jika jam berkunjung tiba, kasian pasiennya kepanasan. ada kipas angin namun kabel listriknya dicabut dan colokan untuk pasien yang bawa kipas juga dicabut (saya lihat itu ketika pagi hari saat bersih-bersih pagi). Pasien akhirnya beli "KIPAS SATE" di warung terdekat.

6. Fasilitas ASKES JANGAN DISALAH GUNAKAN, kemaren waktu keluarga sakit, tanggal 31 maret 2012 sampai 3 april 2012 menebus obat untuk infus ke apotik MANDIRI (depan RSUD Pamekasan) tidak usah membayar karena sudah termasuk fasilitas ASKES namun pada tanggal 4 april 2012 sampai sekarang diminta membayar, saat saya konfirmasi pada pihak rumah sakit, petugas bilang "ITU SUDAH TIDAK BERLAKU", saya belum puas dengan jawaban itu, saat saya menebus obat di apotik Mandiri, saya coba tanya pada petugasnya, jawaban mengejutkan yang saya dapat, petugas bilang yang intinya "PIHAK RUMAH SAKIT TIDAK MEMBAYAR PADA PIHAK APOTIK MANDIRI LEBIH DARI 40 JUTA JADI APOTIK MEN-STOP KERJASAMA SEBELUM PEMBAYARAN DILAKUKAN OLEH PIHAK RUMAH SAKIT, JADI PASIEN AKSES JIKA MENEBUS OBAT HARUS MEMBAYAR SESUAI HARGA BIASANYA" jika seperti ini SIAPA YANG DIRUGIKAN..??? tolong ditindak lanjuti, jangan sampai terjadi uang rakyat di salah gunakan.


dari beberapa keluhan saya, karena dari rumah sakit-rumah sakit sekelas RSUD diluar kota seperti Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan lainnya tidak seburuk ini (mungkin saya belum menjumpai yang lebih parah dari RSUD Pamekasan).

Tolong semua masyarakat dan pihak terkait membantu perbaiksan dalam pelayanan RUMAH SAKIT sesuai standar. dan juga jangan sampai terjadi lagi ambruknya rumah sakit RSUD Pamekasan di bagian ibu-ibu yang mau melahirkan (saat itu saya ada ditempat kejadian).

AYO PAMEKASAN...
AYO MADURA ...
BERIKAN DEDIKASIMU UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT DAN MEMBANGUN INDONESIA.

[jangan jadikan kritikan ini melemahkan, tapi ambil positifnya untuk melangkah kedepan]

 

Post a Comment

<< Home