Dua Hari, Bukit Terbelah dan Tanah Amblas

Minggu, 16/06/2013 | 11:39 WIB SP/Irul Warga yang tinggal dibawah bukit meninggalkan rumah hendak mengungsi ke rumah saudara dan familinya. SUMENEP - Guyuran hujan yang terus melanda wilayah Kabupaten Sumenep selama sepekan ini menimbulkan fenomena alam pada bukit di Dusun Karongkong, Desa Matana Air, Kecamatan Rubaru. Dua kali sudah, bukti itu terbelah menjadi dua serta diikuti getaran dahsyat dan suara gemuruh yang keras. Hal itu membuat warga yang tinggal di dekat tersebut panik dan berhamburan untuk menyelamatkan diri. Terbelahnya bukit tersebut terjadi di dekat pemukiman warga pada Sabtu (15/6) pagi. Bukti itu terbelah menjadi dua dengan kedalaman retakan kira-kira sekitar 20 meter dan lebar 40 cm. Sehingga membuat enam rumah warga disekitar bukit itu temboknya retak. Tidak hanya itu saja, bahkan lahan pertanian pun juga mengalami keretakan mencapai 500 meter, dan tanaman cabe beserta singkong yang ada ditanah tersebut rusak. Kejadian tersebut membuat warga khawatir, sehingga para penduduk yang ada disekitar bukit itu lebih memilih mengungsi. “Kami takut kalau tetap bertahan disini karena takut longsor. Lebih baik kami mengungsi saja ketempat yang lebih aman,” tutur, As’at (43), salah satu warga setempat. Menurutnya, suara gemuruh dan getaran itu membuat semua benda bergetar, genting rumah berjatuhan, dan tembok rumah retak hingga nyaris roboh. Hal itu itupun diyakini baru pertama kali terjadi sehingga membuat warga ketar-ketir untuk pulang dan tinggal kembali kerumahnya. “Dari dulu tidak pernah ada kejadian yang seperti ini hanya baru sekarang, makanya warga semua pada takut,” tambahnya. Walaupun dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun peristiwa itu membuat warga mengalami kerugian besar, karena banyak tanaman milik warga yang akhirnya rusak. Fenomena yang sama pada hari sebelumnya juga terjadi di Dusun Kecer Laok, Desa Kecer, Kecamatan Dasuk. Tanah sepanjang 500 meter tiba-tiba amblas dengan kedalaman 18 meter dan lebar sekitar 700 meter. Warga menuturkan, sebelum tanah ini amblas, terdengar suara gemuruh serta getaran yang sangat dahsyat. Sementara itu, anggota tim (TAGANA) Sumenep, Moh. Toha mengatakan, usai meninjau beberapa lokasi yang tanahnya retak, pihaknya meminta agar warga untuk mengungsi sementara mencari tempat yang lebih aman untuk menghindari terjadinya korban jiwa karena khawatir ada bencana atau terjadi getaran susulan. “Kami minta kepada warga yang rumahnya dekat dengan tempat kejadian segera mengungsi dulu sementara, khawatir terjadi bencana susulan,” katanya. Untuk sementara pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab timbulnya getaran yang menyebabkan beberapa lubang cukup lebar itu. “Kami masih belum bisa memastikan, kami akan telusuri terlebih dulu untuk mengetahui apa penyebabnya,” katanya. md1

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home