Investasi Madura Terganjal
Tidak kunjung rampungnya penyusunan blueprint pembangunan di sekitar kawasan Jembatan Suramadu membuat penanaman investasi di kawasan Madura secara keseluruhan cukup terhambat. Dengan tidak adanya kepastian blueprint, praktis belum ada investasi yang masuk ke kawasan kaki-kaki Jembatan Suramadu.
"Dengan begitu akhirnya kami memilih fokus menjual potensi investasi kawasan Madura lainnya di luar 1,2 ribu hektare kawasan kaki-kaki jembatan Suramadu. Sebenarnya di wilayah ini ramai peminat. Tapi bagaimana lagi, blueprint-nya saja belum ada," ujar Sikilli Hamza, Kepala Bidang Pengembangan dan Kerja Sama Badan Penanaman Modal (BPM) Jawa Timur di kantornya, Surabaya, Selasa (22/12).
Namun demikian, Sikilli menegaskan, wilayah-wilayah lain di Madura juga tidak kalah menarik dalam hal menarik investasi masuk ke wilayah Madura. Dalam perkembangan terbaru, Sikilli menjelaskan, ada penambahan jumlah investor di Madura dari penanaman modal asing (PMA).
"Ada dua. Mereka investasi di daerah Sampang dengan bidang kerja jasa pengeboran minyak. Total investasinya sekitar 2 juta dollar AS," jelasnya. Dengan penambahan tersebut, kini jumlah investor asing yang telah berinvestasi di kawasan Madura keseluruhan ada 9 investor dengan total investasi sebanyak 264,7 juta dollar AS. "Sementara baru itu yang masuk Madura. Kalau blueprint Suramadu sudah ada, saya yakin penambahannya ke depan akan cukup signifikan," tukasnya.
Di sektor penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Madura, belum ada penambahan. Dengan begitu, jumlah investor dalam negeri yang menanamkan modalnya di kawasan Madura masih sekitar 8 investor dengan total investasi mencapai Rp 1,752 triliun.
"Mereka tersebar di berbagai sektor industri, meliputi industri galangan kapal, industri makanan-minuman, budidaya udang, pengolahan tembakau dan pertambangan," katanya.
Ke depan, papar Sikilli, proyek yang sedang dalam tahap pembicaraan adalah pembangunan kawasan wisata bahari di daerah Camplong, Sampang, dengan total investasi sekitar Rp 1,5 triliun.
"Sedang dalam penelitian kawasan dan juga pengajuan perizinan. Semoga cepat terlaksana karena cepat atau lamanya proyek ini terwujud sebagian juga tergantung pada proses perizinan yang ada," paparnya. Rencana investasi ini, berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).(tsa)
Sumber: Surabaya Post, Rabu, 23 Desember 2009
0 Comments:
Post a Comment
<< Home