Santri Pondok Pesantren di Sumenep Gelar Tahlil
Santri di sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, langsung menggelar doa bersama dan tahlil atas wafatnya mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rabu (30/12) malam.
"Begitu mendengar berita Gus Dur wafat, kami bersama santri langsung menggelar doa bersama dan tahlil. Kami kehilangan seorang pengayom umat yang sekaligus guru bangsa," kata salah seorang pengasuh Ponpes Al Utsmuni Sumenep, KH Abdullah Cholil di Sumenep.
Ia menjelaskan, kegiatan doa bersama dan tahlil bagi Gus Dur itu diikuti secara bertahap oleh santrinya yang berjumlah sekitar 400 orang.
"Semoga semua amal perbuatan beliau diterima di sisi Allah SWT. Kami sangat berduka atas wafatnya Gus Dur," kata Kiai Cholil menegaskan.
Hal sama juga dilakukan santri Ponpes Al Karimiyyah dan Ponpes Roudlatut Tholibin. Pimpinan Ponpes Al Karimiyyah, K.H. Abuya Busyro Karim mengatakan, pelaksanaan doa bersama dan tahlil yang digagasnya, tidak hanya diikuti oleh santrinya, tapi juga oleh warga sekitar.
"Setelah ada berita di televisi tentang wafatnya Gus Dur, kami langsung mengumumkan pada masyarakat melalui pengeras suara di masjid sekaligus memberitahukan melaksanakan doa bersama dan tahlil," katanya.
Di Ponpes Roudlatut Tholibin, sekitar 200 santri juga melaksanakan doa bersama dan tahlil.
"Kami dan santri langsung berpikiran sama untuk menggelar doa bersama dan tahlil. Wafatnya Gus Dur akan membuat seluruh warga Indonesia berduka, apalagi kami yang warga Nahdlatul Ulama (NU)," kata salah seorang pengasuh Ponpes Roudlatut Tholibin, Mohammad Halimi. (Ant/OL-7)
Sumber: Media Indonesia, Rabu, 30 Desember 2009
0 Comments:
Post a Comment
<< Home