Masjid Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Diruwat

Masjid STAIN Pamekasan yang dinamai Darul Hikmah diruwat kemarin (10/01). Ritual istighotsah yang menandai peresmian masjid ini berlangsung khidmat. Selain itu, para qari (pembaca Alquran) khusuk tadarus bergantian sampai khatam.

Saat sambutan, Ketua STAIN Hj Mariyatul Qibtiyah menilai masjid sebagai pusat kegiatan Islam. Dia bilang momentum ruwatan dan peresmian masjid berada di saat yang tepat. Sebab, dia beralasan peresmian masjid bertepatan dengan malam 1 Muharram 1429 Hijriyah. Perempuan yang akrab disapa Maria ini menganggap masjid sebagai salah satu media pemersatu.

Diterangkan, masjid tak hanya berfungsi sebagai tempat salat. Tetapi, dia menilai masjid juga dapat menjadi sarana pencerahan. Termasuk juga berfungsi sebagai basis pengasahan intelektualitas muslim.

Dia bilang, aktivis kampus bisa berdiskusi seputar keislaman di dalam masjid. Tetapi, Maria minta agar dialog di dalam masjid tak sampai mengganggu orang lain yang beribadah. "Masjid juga bisa menjadi pusat perjuangan melawan kebodohan," katanya.

Penceramah muharraman yang disampaikan Zahid, meminta civitas STAIN waspada terhadap gerakan liberalisme. Pasalnya, kaum liberalis dapat mengaburkan pemikiran generasi muslim. Zahid mendesak generasi muda agar kembali ke dzikir. Sebab, dia yakin dzikir dapat membimbing umat kepada jalan yang benar.

Menurutnya, dzikir juga bisa membentengi muslim dari gerakan yang mengganggu akidah. "Di tahun baru (Islam) ini, kita murnikan niat untuk berbuat lebih baik lagi," paparnya.

Sementara humas panitia ruwatan dan peresmian masjid Malhum Ali Humaidi sengaja memilih waktu awal tahun Islam. Dia beralasan malam tahun baru sebagai tonggak bagi muslim untuk bertindak lebih arif. Dia inginkan, selain rumah ibadah masjid kampus termegah di Madura itu dikehendaki menjadi pusat kajian Islam. Menurut dia, masjid kampus di tempat lain menjadi ajang diskusi dan kajian keislaman. "Semoga masjid ini tak hanya ramai saat diresmikan saja," harapnya.

Hadir dalam ruwatan dan peresmian masjid ini dosen dan mahasiswa STAIN. Selain itu, tokoh masyarakat, ulama, dan jajaran terkait juga hadir dalam acara ini. (abe/*)

Sumber: Jawa Pos, Jumat, 11 Jan 2008

0 Comments:

Post a Comment

<< Home