Banjir Menerjang Lagi

Baru sepekan bebas dari banjir bandang, beberapa wilayah di Kota Pamekasan kembali kedatangan air bah. Kemarin, pukul 16.00, Kelurahan Gladak Anyar dan Kelurahan Parteker kembali dilanda banjir bandang.

Kali ini banjir bandang tidak hanya akibat meluapnya Sungai Blumbungan dari daerah utara. Air kiriman dari Sungai Samiran dari daerah barat (Kecamatan Proppo) ikut menambah besar volume air. Akibatnya, sekitar 125 rumah warga terendam.

Kelurahan Gladag Anyar, tepatnya Gang V Jalan Amin Jakfar, kembali menjadi daerah paling parah tergenang air. Termasuk, di Kampung Duko di Jalan Sersan Mesrul. Di kedua wilayah diperkirakan tak kurang dari 113 rumah terendam air dengan ketinggian antara 1 hingga 2,5 meter.

Begitu juga di Kelurahan Parteker dan sekitarnya. Tak kurang 12 rumah warga ikut terendam. Hanya, dibandingkan dengan Kelurahan Gladak Anyar, ketinggian air di Kelurahan Parteker lebih rendah.

Berdasarkan pantauan koran ini di lokasi, semakin dekat rumah warga dengan aliran sungai, semakin tinggi pula ketinggian air. Beberapa rumah di Gang V Jalan Amin Jakfar ketinggian air bisa mencapai 2,5 meter. Maklum, di Gang V ini posisinya berdempet dengan daerah aliran Sungai Blumbungan.

Di Gang V ini juga diperparah dengan belum diperbaikinya plengsengan yang jebol akibat banjir bandang sebelumnya (7/12) lalu. Akibatnya, sekitar 25 rumah terdekat dengan daerah aliran sungai, ketinggian airnya tinggi.

Menurut penuturan warga setempat, Rohama, 39, pada banjir bandang kali ini warga lebih siap dibandingkan banjir bandang sebelumnya. Ketika air mulai datang, warga langsung mengemasi barang-barangnya dan meletakkan ke tempat lebih tinggi.

"Namun, kali ini air memang tidak datang sekaligus, tidak seperti yang lalu. Selain itu, warga juga sudah pengalaman. Kalau melihat air mulai datang, langsung cepat berkemas," tuturnya.

Rohama sendiri adalah penghuni rumah dinas Kejari Pamekasan. Dia bersama dua rekannya yang juga staf kejari menempati rumah dinas. Lokasi rumahnya memang dekat dengan aliran Sungai Blumbungan. Jaraknya tidak lebih dari 7 meter saja.

Meski lebih siap, warga tetap harus menyelamatkan barang-barang berharganya. Sebab, jika tidak diselamatkan perabot rumah tangga seperti kulkas, TV, komputer, dan sebagainya akan rusak akibat terendam air.

Hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 18.00, air belum juga surut. Diduga, hal itu dipengaruhi oleh adanya pertemuan air antara Sungai Blumbungan dengan Sungai Samiran. Sehingga, volume air menjadi lebih banyak.

Camat Kota Pamekasan Saudi Rahman yang ditemui di lokasi banjir mengatakan, pihaknya meyakini banjir bandang kali ini akibat meluapnya Sungai Blumbungan dan Sungai Samiran. "Tadi (kemarin, Red) memang sama-sama hujan, dari utara dan barat. Pertemuan arusnya di sekitar Gurem itu. Sehingga, membuat posisi air tertahan," katanya.

Pejabat kelahiran Sumenep itu memastikan tidak ada korban jiwa pada banjir bandang kemarin. Hanya, diakuinya, warga kembali harus bekerja keras lagi untuk membersihkan kotoran yang terbawa banjir bandang.

Bupati Pamekasan Ach. Syafii yang dikonfirmasi mengatakan, pemkab langsung tanggap dengan banjir bandang. Selain koordinasi dengan pihak terkait, pemkab akan langsung mengirim bantuan. "Sementara bantuan yang paling diperlukan mungkin nasi bungkus untuk makan malam. Sebab, warga tidak mungkin memasak. Sedangkan lainnya bisa menyusul," katanya saat dihubungi melalui saluran telepon tadi malam. Untuk keperluan makam malam, pemkab menyiapkan sekitar 500 nasi bungkus. Proses pembagiannya dikoordinasikan dengan aparat kelurahan dan RT/RW terdekat.

Bupati juga mengaku langsung memerintahkan jajarannya rapat mendadak. Rapat digelar di kantor Kelurahan Gladak Anyar Jalan Amin Jakfar Gang V. Sejumlah pejabat pemkab hadir. Seperti Kepala Kessos M. Ali, Kepala KUKP (Kantor Urusan Ketahanan Pangan) Bambang Prayogi, Kepala Bagian Umum Didik Hariadi, Camat Kota Saudi Rahman. Rapat juga dihadiri anggota DPRD asal daerah pemilihan Kota, Khairul Kalam. "Kita akan koordinasi lebih lanjut untuk penanganan selanjutnya. Tetapi, saya kira dibandingkan peristiwa sebelumnya, warga relatif tidak panik," kata Kepala Kessos M. Ali.

Sejak banjir bandang kembali hadir, warga dari berbagai penjuru Kota berdatangan ke lokasi. Mereka ingin melihat dari dekat banjir bandang. (zid)

Sumber: Jawa Pos, Senin, 17 Des 2007

0 Comments:

Post a Comment

<< Home