Di Kepulauan Sumenep Bensin Melambung

Tingginya gelombang dan hujan yang terus menerus, membuat sejumlah kapal pengangkut BBM dan sembako, tidak berani berlayar ke sejumlah kepulauan di wilayah Kabupaten Sumenep. Akibatnya, harga BBM di sejumlah kepulauan di Sumenep mulai melambung.
Di Pulau Sapeken, Masalembu dan Pulau Kangean misalnya, sejak beberapa hari lalu berbagai jenis BBM sudah merambat naik. Seperti premium harganya sudah mencapai Rp 7.500/liter, solar Rp 5.750/liter sedangkan minyak tanah sudah mencapai Rp 4.000/liter.

Diperkirakan, harga tersebut akan semakin naik bila cuaca kapal tidak bisa berlabuh di pelabuhan kepulauan tersebut. "Bila terus begini bukan tidak mungkin BBM, sembako atau kebutuhan pokok lainnya harganya semakin naik karena persedian menipis karena sulitnya distribusi ke pulau-pulau,” ujar Fathorrahiem, anggota BPD Pulau Kangean.

Sementara itu, sebanyak 248 jiwa warga Pulau Salarangan Desa Paliat Kecamatan Sepeken Pulau, hingga Selasa (1/1) masih mengungsi di Pulau Paliat. Mereka belum berani kembali ke tempat tinggalnya, karena ombak masih tinggi.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 248 jiwa atau 74 KK yang menghuni di 76 rumah di Pulau Salarangan, Desa Paliat, Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep terpaksa mengungsi ke Pulau Paliat karena pulau tempat tinggalnya nyaris tenggelam akibat diterjang ombak.

Samhari, warga setempat menuturkan, atas saran tokoh masyarakat dan perangkat desa setempat, warga Pulau Salarangan diminta untuk bersabar dan menetap sementara di tempat pengungsian kaerna tinggi gelombang masih mencapai 4 meter. “Yang penting menyelamatkan diri, mungkin satu atau dua hari ini ombak reda kita bisa pulang,” kata Samhari, Selasa (1/1).

Semua warga yang mengungsi belum mengecek kondisi rumah, yang mereka tinggalkan sejak Minggu (30/12). ”Kemungkinan banyak yang rusak, karena ditejang ombak besar,” duganya.

”Banyak warga mulai kehabisan bahan pangannya, sedangkan pasokan pangan terhenti karena kapal tidak berlayar,” tandas Hari juga warga Pulau Salarangan yang ikut mengungsi. (st2)

Sumber: Surya, Wednesday, 02 January 2008

0 Comments:

Post a Comment

<< Home