Ribuan Rumah di Sampang
Kembali Terendam Banjir



foto: liputan6.com

Ribuan rumah warga di wilayah Kecamatan Kota, Sampang, Madura, Jawa Timur, kemarin kembali terendam banjir akibat sungai Kalikemuning yang mengalir di wilayah itu meluap.

Banjir terjadi sejak Senin (20/1) pagi, dan hingga sore belum ada tanda-tanda akan surut, bahkan genangan air kian meluas hingga di dalam kota.

"Saat ini banjir sudah memasuki monumen kota dengan ketinggian antara 30 hingga 40 cm," kata warga Kota Sampang, Ahmad Sally, Senin (20/1) malam.

Selain menggenangi ribuan rumah, banjir yang terjadi di Kota Bahari itu juga menggenangi sejumlah lembaga pendidikan, seperti SMP Abu Rasad di Desa Pasean, SMP VI di Jalan Imam Bonjol, SDN I Dalpenang di Jalan Imam Bonjol, dan SMK Negeri I di Jalan Syuhada.

Masyarakat di wilayah ini mengaku, khawatir kondisi genangan banjir akan kian tinggi, karena cuaca di hulu sungai masih mendung, bahkan di sebagian lokasi masih turun hujan.

Banjir yang melanda wilayah Kota Sampang, Senin (20/2) itu merupakan kali kedua dalam sebulan terakhir ini. Sebelumnya pada tanggal 8 Februari banjir juga menggenangi ribuan rumah warga di wilayah itu dengan penyebab yang sama.

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Imam Sanusi menyatakan, pihaknya masih terus memantau perkembangan kondisi banjir dan belum menyalurkan bantuan apapun.

"Jika nanti kami perkirakan kondisinya kian parah, kami akan mendirikan dapur umum," kata Imam Sanusi.

Rumah warga yang paling parah tergenang banjir berada di Desa Panggung. Disana ketinggian genangan air di jalan raya antara satu hingga satu setengah meter.

Sementara akibat banjir ini, jalur lalu lintas yang menghubungkan kecamatan Omben dengan Kota Sampang sejak Senin pagi lumpuh total. Banjir pun praktis melumpuhkan lalu lintas jalur Sampang-Omben. Para pengendara kendaraan bermotor terpaksa mengambil jalur alternatif lain dengan mengarah ke Pamekasan.

Banjir yang menggenangi sejumlah desa di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, terus meluas. Air mulai merendam ratusan di rumah di kawasan perkotaan dengan ketinggian mencapai satu meter. Banjir terparah terjadi di Jalan Imam Bonjol dan Jalan Melati, Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang.

Kepala Badan Penananggulangan Bencana Daerah Sampang, Imam Sanusi mengatakan, pihaknya bersama Dinas Sosial setempat telah membuka dapur umum untuk korban banjir. Namun, warga yang rumahnya terendam banjir mengeluhkan bantuan logistik yang belum mereka terima. Mengenai jumlah bantuan logistik yang akan disalurkan ke korban banjir, Imam Sanusi masih belum merinci secara pasti.

Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Kali Kemuning. Air menggenangi lima desa yakni Desa Pasean, Tanggumong, Kemuning, Panggung, dan Gunong Maddah. Bahkan, dalam bulan Februari ini, tercatat lima kali banjir merendam kawasan tersebut. (ant,mtn)

Sumber: Surabaya Post, Selasa, 21/02/2012

Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home