Penghargaan Adipura 2010

Bangkalan Kota Sedang, Sumenep-Sampang Kota Kecil

Prestasi di bidang lingkungan hidup bergengsi tingkat nasional, kembali ditorehkan tiga kabupaten di Madura. Yakni meraih Penghargaan Adipura.

Untuk Kabupaten Bangkalan, meraih Penghargaan Adipura untuk kategori Kota Sedang. Sedang Kabupaten Sumenep dan Sampang, meraih Penghargaan Adipura untuk kategori Kota Kecil.

Sayang, prestasi ini gagal diikuti Kabupaten Pamekasan.

Dan, sebagai apresiasi atas keberhasilan bidang lingkungan hidup itu, tiga bupati dari kabupaten dimaksud menerima Penghargaan Adipura di Istana Negara, Jakarta, kemarin (8/6). Dari Bangkalan, Bupati Fuad Amin. Sedang dari Sumenep dan Sampang juga dihadiri langsung Bupati Ramdlan Siraj dan Bupati Noer Tjahja. Masing-masing menerima Piala Adipura dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Bagi Kabupaten Bangkalan, penghargaan Adipura tersebut adalah kali kelima. Penghargaan serupa sebelumnya diterima pada 1987 dan 2006. Kemudian tiga yang lain berturut-turut mulai 2008, 2009, dan 2010.

Sedang untuk Kabupaten Sumenep, juga kali kelima. Masing-masing di tahun 1996 dan 1997. Tiga penghargaan Adipura yang lain, juga berturut-turut mulai 2008, 2009, dan 2010.

Sementara untuk Kabupaten Sampang, sampai 2010 ini masih untuk kali kedua. Sebelumnya pada 1997, kala itu Kabupaten Sampang dipimpin Bupati Bagus Hinayana.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangkalan Yulianto mengatakan, keberhasilan Bangkalan mempertahankan anugerah Adipura didapat dari hasil penilaian kebersihan, keteduhan, lokasi tata letak pasar, sekolah dan kantor-kantor di Kabupaten Bangkalan.

Diakui Yulianto, anugerah yang didapat tersebut bukanlah tujuan akhir dari upaya menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan daerah. Melainkan hanya sebentuk motivasi bagi masyarakat agar terus meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan. Terutama di lingkungan perkotaan.

"Tapi yang paling berperan dalam hal ini (kebersihan) adalah kesadaran dari warga sendiri," jelas Yulianto yang dikonfirmasi melalui ponselnya saat masih di Jakarta kemarin.

Komentar yang tak jauh berbeda disampaikan Kepala BLH Sumenep Abd. Mutallib Faraj. Melalui saluran telepon dari Jakarta, Mutallib menjelaskan, sukses mempertahankan Adipura merupakan sukses bagi masyarakat Sumenep secara keseluruhan.

"Saya kira tanpa kerjasama dari berbagai pihak, Adipura tidak bisa diraih Sumenep," katanya sesaat setelah mendampingi Bupati Ramdlan Siraj menerima Penghargaan Adipura kemarin siang.

Dijelaskan, sukses Sumenep meraih penghargaan Adipura tak lepas dari fokus penataan lingkungan yang dilakukan terus-menerus. Terutama, pada beberapa hal yang menjadi item penilaian. Antara lain TPA (tempat pembuangan akhir) sampah, terminal, pasar, sekolah, dan permukiman.

"Beberapa titik itu telah dikunjungi oleh tim penilai dari pusat. Dan, semuanya memang berkat kerja keras untuk menata agar lingkungan tetap terjaga," paparnya.

Selain beberapa titik itu, Sumenep juga tertolong dengan adanya RTH (ruang terbuka hijau) yang cukup banyak. Terutama, di wilayah perkotaan. Seperti di sepanjang Jalan Trunojoyo, kawasan Taman Adipura, dan sebagainya. "Untuk RTH memang betul-betul dijaga agar tetap rindang dan bersih," pungkas Mutallib.

Sementara dari Kabupaten Sampang, Sekkab Hermanto Subaidi mewakili Bupati Noer Tjahja, mengaku bangga atas prestasi tersebut. Sebab, ini penghargaan yang kedua kalinya yang diberikan Presiden RI kepada Pemkab Sampang. "Sampang tidak akan memboyong Adipura jika tidak didukung segenap lapisan masyarakat. Adipura ini kami persembahkan kepada rakyat Sampang," ujarnya.

Suami Enny Muharjuni ini menambahkan, tanpa dukungan tokoh ulama, tokoh masyarakat serta warga Kota Bahari, mustahil Sampang bisa membawa pulang Adipura. "Penghargaan ini diharapkan bisa meningkatkan semangat dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pengelolaan lingkungan perkotaan," harapnya.

Kepala BLH Sampang Slamet Terbang menambahkan, pihaknya bersama SKPD di lingkungan Pemkab Sampang sudah menyiapkan acara sambutan guna merayakan prestasi yang ditorehkan rakyat Sampang tersebut. "Rencananya, sepulang dari Jakarta, nanti disambut di Suramadu menuju pendapa. Setelah itu, menggelar tasyakuran bersama di Kampung Madeggan dan keliling kota," ungkapnya. (zid/amr/yan/ed)

Sumber: Jawa Pos, Rabu, 09 Juni 2010

Labels: , , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home