Pemilihan Rektor Universitas Trunojoyo
Prof Arifin Kantongi Suara Tertinggi
Pemilihan Rektor (Pilrek) tahap pertama untuk memilih tiga besar yang masuk pada tahap pemilihan selanjutnya sudah dilaksanakan hingga pukul 17.00 kemarin (9/6). Pilrek yang diikuti lima bakal calon (balon) tersebut berlangsung cukup demokratis. Sebab, tidak hanya dosen dan karyawan saja yang memiliki hak suara dalam pemilihan tersebut. Seluruh mahasiswa Unijoyo juga mengikuti pesta demokrasi kampus besar-besaran itu. Dalam pemilihan tersebut Prof Arifin mendapat suara tertinggi.
Sekretaris Panitia Pemilihan Rektor, Syafi' menjelaskan nilai suara terbagi dua. Untuk suara dosen dan karyawan satu suara nilai bobotnya 1. Sedangkan untuk suara mahasiswa, satu suara nilai bobotnya 0,14. Dengan demikian, tujuh suara mahasiswa setara dengan satu suara dosen atau karyawan. Para pemilih tersebut memberikan suaranya di tiga tempat pemungutan suara (TPS).
Berdasarkan data dari panitia pemilihan, hasil rekap akhir Pemilu Raya menunjukkan Prof Arifin mendapat bobot suara tertinggi. Balon nomor urut pertama Drs Subandri mendapat bobot suara 20,64. Balon kedua Dr Ir Slamet Sobari mendapat bobot suara sebesar 43,92. Sedangkan Balon ketiga, Imron Kuswandi mendapat bobot suara 13,08. Dan, balon keempat Dr Hj Iriani Ismail Dra Mm mendapat bobot suara 46,72. Semenatara Prof Dr Ir H Arifin mendapat bobot suara tertinggi sebanyak 430,12.
Dijelaskan, pemilihan saat ini adalah pemilihan pada tahap pertama. Tiga balon tertinggi nantinya akan diajukan ke senat untuk dipertimbangkan. "Tapi yang jelas kami berharap pada senat agar hasil dari pemilihan pertama ini menjadi perhatian untuk menentukan pertimbangan-pertimbangan berikutnya," jelas Syafi' kemarin.
Dilain pihak balon Prof Arifin mengaku bersyukur dengan proses pemilihan yang digelar tersebut. Menurutnya, di antara kampus-kampus negeri yang baru, pihaknya melibatkan mahasiswa dalam tahapan Pilrek. Dia berharap agar proses demokrasi tersebut berjalan baik dan lancar hingga akhir pemilihan dan penetapan rektor nanti.
Terkait partisipasi civitas dalam pemilihan, Prof Arifin menilai partisipasi seluruh civitas kampus sangat tinggi. Dari jumlah DPT dosen dan karyawan yang hadir mencapai 80 persen. Sementara yang tidak hadir rata-rata mereka yang mengikuti studi lanjutan ke luar daerah dan luar negeri. "Tapi dengan peran serta yang seperti ini kami sudah bangga," ungkapnya.
Terkait pemilihan berikutnya, Arifin juga berharap agar pihak senat perwakilan dosen dan karyawan memperhatikan hasil pemilihan pertama sebelum melakukan pengesahan. Arifin menambahkan, jika ia kembali terpilih akan meningkatkan penataan tata kelola administrasi pendidikan, keuangan, kepegawaian, termasuk organisasi alumni. (amr/rif)
Sumber: Jawa Pos, Kamis, 10 Juni 2010
0 Comments:
Post a Comment
<< Home