Tempat Berkumpulnya Seniman Bangkalan

Lokasinya di Ujung Gang, Ada Berbagai Suvenir Madura

Untuk mendapatkan suvenir khas berbagai daerah di Madura, tidak perlu mengelilingi seluruh Pulau Garam. Di tempat para seniman Bangkalan kongkow, berbagai kerajinan etnik Madura hampir semuanya ada. Dan, bisa dibeli.

Di sebuah rumah di ujung gang itu, dipajang mulai pecut, clurit hias, anyaman akar, batik Madura hingga pakaian adat Madura, semua ada. Harganya pun terjangkau. Begitu jika juga ingin kerajinan berkualitas tinggi, juga disediakan. Tentu saja lebih mahal, sesuai dengan kualitasnya.

Tempat yang disebut Tresna Art itu letaknya memang agak ekslusif. Tersembunyi, namun mudah ditemukan. Lokasinya berada di ujung sebuah gang kecil di Jalan KH M. Kholil Bangkalan. Saat masuk gang, kita langsung tahu arah menuju lokasi toko seni ini, karena hampir sepanjang gang dicat dengan artistik.

Saat masuk lokasi, hampir semua barang seni khas Madura yang ada bisa dilihat. Barang-barang itu hasil karya dan kreasi para seniman Bangkalan.

Tresna Art menjadi semacam wadah kreasi para seniman Madura yang ada di Bangkalan. Topeng yang biasanya terdapat di darah Sumenep, hingga camilan khas Pamekasan, dan miniatur perahu yang banyak terdapat di Kabupaten Sampang, bisa ditemukan di tempat kumpul seniman ini.

Tempat ini selalu dijadikan jujugan Dinas Pariwisata Bangkalan, ketika ada wisatawan yang ingin mencari suvenir. Bahkan, Puteri Indonesia 2006 dan peserta Miss Universe asal Indonesia, Nadine Candrawinata, pernah datang ke tempatnya seniman ini.

Menurut Saluki, salah satu seniman dan perajin odeng, tempat memang jadi lokasi seni. Itu karena para seniman Bangkalan selama ini memang tidak punya wadah dan tempat berkumpul untuk mengaktualisasikan jiwa seni mereka.

Kemudian, karya para seniman makin banyak yang terkumpul. Jadilah lokasi itu sebagai tempat belanja seni, ketika para seniman mengomersilkan hasil karya mereka.

Namun, selain hasil kerja tangan terampil seniman, ada juga barang pabrikan yang dipajang dan dijual. Misalnya, kaos bergaris merah putih khas Madura dan baju serta celana gombor hitamnya. "Biar lengkap, semua yang khas Madura di tempat ini," kata dia.

Tempat pajang kerajinan seni tersebut saat ini masih ditata sederhana di bekas garasi sang pemilik rumah. "Karena tempat ini masin banyak dikunjungi wisatawan yang diantar dinas pariwisata, saat ini di sini sedang dibuat semacam pendapa kecil untuk memajang barang seni khas Madura," kata Saluki.

Dia berharap, suatu saat tak hanya seniman perupa yang bisa mengaktualisasikan karyanya. "Kalau ada tempat, para seniman musik dan tari tradisional Madura, juga harus dapat tempat agar bisa melestarikan kesenian khas Madura," harapnya. (RISANG BIMA WIJAYA)

Sumber: Jawa Pos, 18/05/2007

0 Comments:

Post a Comment

<< Home