Musik Madura di Citra Raya

Surabaya, Jawa Pos - Suara musik hasil kolaborasi berbagai alat memecah keheningan suasana sore hingga malam di kawasan Citra Raya kemarin. Sekitar 30 pemusik yang bergabung dalam Kelompok Perkusi Keramat dari Pamekasan, Madura, memainkan musik kolaborasi di depan Dream of Kahyangan Art Resto.


Mereka tampil memeriahkan Kahyangan Art Festival (KAF). Tak ayal, aksi mereka mencuri perhatian warga sekitar. Bahkan, tidak sedikit pengendara yang berhenti karena penasaran mendengar suara rancak tersebut.


Sebanyak 30 pemusik itu memang tampil all-out. Mereka datang dari Madura tak hanya memainkan berbagai alat musik, tapi juga melengkapi dengan pakaian khas Pulau Garam itu. "Mereka khusus didatangkan untuk memperkaya esensi budaya dalam festival ini," jelas Heri Lentho, programmer KAF.


Kennong tello', terbang, saron, kendang, gong , dan dug-dug Madura adalah alat-alat yang mereka bawa ke Surabaya. Untuk lebih memunculkan ciri khas Madura, kelompok tersebut juga membawa saronen, alat musik tiup khas pulau tersebut.


Pertunjukan itu menarik karena tak hanya lagu-lagu daerah Madura yang dibawakan, tapi juga lagu nasional dan lagu populer. Tanduk Majeng, Yale-Yale, Nyello' Aeng, hingga Surabaya dimainkan satu demi satu.


"Penampilan mereka cukup memikat. Sangat jarang ada pertunjukan seperti itu. Mereka membawa nuansa seni yang kental di daerah ini," ujar Jimmy Tan, salah seorang warga Citra Raya, yang kebetulan lewat dan mampir.


Kahyangan Art Festival digagas untuk melestarikan dan menunjukkan budaya Indonesia. Ajang tersebut akan terus dilakukan hingga akhir 2007. (ode)


Sumber: Jawa Pos, Minggu, 04 Mar 2007,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home