Dari Kunjungan Menteri PDT ke Madura

Ingatkan Laut sebagai Basis Ekonomi Masyarakat Kepulauan Kunjungan kerja Menteri Pem-bangunan Daerah Tertinggal A Helmy Faishal Zaini yang bertepatan dengan hari raya kurban memaksanya menjadi khatib Idul Adha. Mengikuti salad Id di lapangan Wijaya Kusuma Sampang, Madura, menteri yang alumnus pesantren ini pun didaulat mengisi khutbah.

"SABAR, kepatuhan, dan memupuk kesalehan sosial adalah bagian dari pesan kurban," kata Helmy Faishal Zaini saat memberi khutbah di Hari Raya Kurban di hadapan sekitar dua ribuan jamaah di lapangan depan pendopo Kabupaten Sampang, Madura, kemarin. Mengisi khutbah memang bukan merupakan bagian dari tugas kementerian yang dipimpinnya. Namun sebagai bagian dari masyarakat muslim yang turut merayakan Idhul Adha, Helmy berpendapat, bagaimanapun khutbah juga bisa menjadi sarana komunikasi yang baik yang memungkinkan pesan-pesan pembangunan, terutama berkaitan dengan program kementerian PDT dapat tersampaikan dengan baik pula.

Di kabupaten ini, selain membuka dialog dengan para nelayan dan petani garam, Helmy juga mengunjungi dua tempat. Pertama, ke Yayasan Al-Ibrahimy, sebuah pesantren kecil di Kecamatan Konang, Sampang. Pesantren secara fisik belum kelihatan sama sekali, karena memang belum memiliki gedung permanen. Hanya terdapat dua unit bangunan kecil tanpa dinding dan sebuah bangunan berlantai dua dari bahan kayu. Namun jangan salah, pesantren ini sudah mendidik sekitar 500 santri putra dan putri. Konsep pendidikan modern termasuk penggunaan dua bahasa arab dan inggris sudah diterapkan dalam kegiatan santri sehari-hari. Dalam kunjungan ke pesantren ini, Helmy mengaku menyiapkan bantuan langsung berupa sarana penyimpanan air bersih berupa tangki besar beberapa unit. Menurut Helmy, selain persoalan infrastruktur, salah satu kendala lain proses belajar-mengajar di pesantren ini adalah soal ketersediaan air. Helmy juga menyempatkan melihat sebuah kawasan perbukitan sekitar 1 kilometer di sisi utara pendopo Kabupaten Sampang. Di bukit seluas 5 hektare ini terdapat sebuah gua buatan yang oleh masyarakat sekitar disebut gua lebar.

Arseni, 34, salah seorang warga sekitar gua lebar menyebutkan, sebenarnya gua ini sudah terbentuk lama. Saat itu pada sekitar awal abad 18, para pendakwah Islam yang masih pengikut raja Trunojoyo diperintahkan untuk mendirikan sebuah masjid (kini masjid agung). Untuk mendirikan masjid tersebut mereka menggali dan mengambil bebatuan dari bukit yang kini di keramatkan ini. ’’Dulu di salah satu sisi gua di sebelah sana katanya sih juga jadi petilasan (tempat bertapa) Trunojoyo juga,’’ ujarnya. Sejak tiga tahun lalu, oleh Bupati Sampang Noer Tjahja, kawasan gua lebar ini resmi ditutup sebagai lokasi penambangan batu. Kini lokasi di atas ketinggian lebih 1.000 kaki itu perlahan disiapkan menjadi lokasi wisata baru masyarakat Sampang dan sekitarnya. Melihat potensi wisata dari gua lebar ini, Menteri PDT Helmy Faishal Zaini memastikan, pihaknya akan terus mendorong pemerintah kabupaten agar terus memoles dan memaksimalkannya sebagai alternatif wisata baru.

Helmy bersedia membantu untuk memuluskan target ini dan memberikan saran, agar keunggulan- keunggulan lain yang bersifat lokal seperti hikayat dibalik keberadaan gua juga ditonjolkan. Yang menjadi poin penting dari kunjungan ke kabupaten yang berbatasan langsung dengan laut Jawa di sebelah utara ini, adalah saat Helmy merangsang beberapa program kreatif pada perwakilan warga. Helmy memaparkan beberapa peluang dan keuntungan bagaimana jika masyarakat mau menjadikan sektor pertanian garam sebagai sektor ekonomi unggulan mereka.

Dia menilai, dari sekitar 4.900 hektare, sekitar 3.000 hektare hamparan lahan tambak produktif di Kabupaten Sampang, baru menghasilkan garam 60 sampai 65 ton saja per tahun. Padahal jika dikelola secara lebih kreatif, dengan peningkatan kualitas produksi garamnya, tentunya, sektor ini, ungkap Helmy, bisa menjadi produk unggulan baru kabupaten Sampang.

"Banyak potensi laut yang bisa dimaksimalkan sebenarnya. Saya ambil contoh di beberapa daerah terluar berbasis kepulauan, di sana kita juga tengah mendorong untuk kembangkan budidaya rumput laut," jelasnya. (*)

Sumber: Indopos, 21/11/2010

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home